Bisnis.com, JAKARTA - Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) bertindak tegas terhadap Rajindraparsad Seechurn, wasit asal Mauritius yang memberi penalti kontroversial untuk keuntungan tuan rumah Piala Afrika 2015, Guinea Khatulistiwa, saat menyingkirkan Tunisia dalam babak perempat final.
Rajindraparsad mendapat sanksi tidak boleh memimpin pertandingan sepak bola resmi di level apa pun selama 6 bulan. Dia juga dicoret dari daftar ofisial pertandingan level tertinggi di Afrika, yang praktis mengakhiri karier internasionalnya, demikian pernyataan resmi CAF pada Rabu (4/2/2015).
Para pemain Tunisia marah dan menyerbu wasit tersebut selepas pertandingan yang berlangsung selama 120 menit termasuk 2 x 15 menit perpanjangan waktu.
Dalam pertandingan perempat final itu, Tunisia menguasai permainan hingga pada menit ke-70 Ahmed Akaichi membuka skor, tetapi penalti yang diberikan Rajindraparsad untuk Guinea Khatulistiwa pada menit terakhir waktu reguler 2 x 45 menit merampas kemenangan Tunisia yang sudah di depan mata.
Penalti diberikan karena Ivan Bolado dijatuhkan Ali Maaloul melalui proses pelanggaran di kotak terlarang yang patut diperdebatkan dan hadiah itu dieksekusi dengan sempurna oleh Javier Balboa untuk menjadikan skor 1-1 sehingga dan penentuan pemenang dilakukan lewat waktu tambahan 2 x 15 menit.
Dalam perpanjangan waktu, Balboa kembali mencetak gol pada menit ke-102 melalui tendangan bebas yang keras mengarah ke sudut kiri atas gawang Tunisia yang membawa Guinea Khatulistiwa lolos ke semifinal.
Guinea Khatulistiwa menghadapi Ghana dalam partai semifinal yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (5/2/2015). Ghana maju ke semifinal setelah menundukkan Guinea di perempat final.