Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo memuji penampilan Evan Dimas Darmono yang sukses mencetak tiga gol saat Timnas U-19 mengalahkan Korea Selatan 3-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/10/2013) malam.
"Evan Dimas bermain luar biasa dengan mencetak 'hattrick' pada pertandingan kali ini. Sebagai seorang kapten dia mampu menjalankan perannya dan menjadi pemimpin di lapangan," ujar Roy Suryo ketika ditemui usai nonton bareng di Hotel Mercure Surabaya, Sabtu malam.
Kemenangan ini membuat anak asuh Indra Sjafri lolos ke putaran final Piala Asia U-19 tahun 2014 di Myanmar dengan predikat juara Grup G dengan meraih sembilan poin dari tiga pertandingan.
Timnas Indonesia U-19 kembali membukukan sejarah prestasi sepak bola Indonesia, setelah sebelumnya menjuarai Piala AFF 2013.
Menpora meminta kepada semua pihak untuk tidak terlalu menonjolkan Evan Dimas dan menepikan peran para pemain lainnya. Menurut dia, perjuangan semua pemain layak diapresiasi tinggi karena mampu membuktikan permainan tim secara kualitas.
"Semua pemain bermain sangat bagus dan luar biasa. Lihat bagaimana kiper Ravi Murdianto menepis tendangan-tendangan berbahaya pemain lawan. Kemudian Maldini, Hargianto, Hansamu dan semua pemain lainnya. Semuanya bagus dan pasti masyarakat Indonesia bangga terhadap mereka," katanya.
Secara pribadi, Roy berpesan terhadap pelatih Indra Sjafrie untuk terus menjaga kekompakan dan tidak membiarkan tumbuh gangguan secara internal maupun eksternal karena dikhawatirkan bisa mempengaruhi kesoliditan tim.
"Saya sering berpesan ke Indra agar terus menjaga kekompakan dan tetap solid. Jaga tim ini dan kalau bisa hindari perubahan drastis agar kekompakan yang sudah lama tertanam ini mampu terpelihara dengan baik," kata pria yang juga pakar telematika tersebut.
Pada pertandingan antara Timnas U-19 melawan Korea Selatan di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu malam, Evan Dimas Darmono sukses menggelontor gawang lawan dengan tiga gol yang dilesatkannya. Masing-masing menit 30, 49 dan 85.
Remaja 18 tahun kelahiran Surabaya tersebut berhasil menjadi pemimpin sekaligus inspirator rekan-rekannya di lapangan. Setelah membawa Timnas U-19 menjuarai AFF Cup 2013 dan menjadi yang nomor satu di Asia Tenggara, pemain Persebaya 1927 itu sukses mengantarkan "Garuda Jaya" ke Piala Asia yang akan digelar di Myanmar, 2014.
Aksi-aksinya di atas "rumput hijau" mampu memperdaya dua kiper Korea Selatan sekaligus yang turun bergantian dalam satu babak, yakni Lee Taehui dan Lee Seongwon.
Evan lahir dan besar di Surabaya. Putra pasangan Chondro Darmono-Ana tersebut sejak kecil bercita-cita sebagai pemain profesional. Meski putra seorang satpam dan pembantu rumah tangga, tetapi dia tak menyerah hingga mampu menembus skuad di tim impiannya, Persebaya Surabaya.
Pada 2012, Evan terpilih di tim sepak bola Jawa Timur yang berlaga di PON XVIII di Pekanbaru. Di level tim nasional, ia sudah memulai karirnya di tingkat U-17 sekaligus menyandang ban kapten. Di tahun yang sama, pemain nomor punggung 6 itu juga mengantarkan "Garuda Muda" menjuarai turnamen HKFA International Youth Invitation di Hongkong.
Tidak itu saja, Evan sempat dipercaya menjadi wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk "The Chance" dan menjadi satu dari 100 anak yang beruntung bisa dilatih oleh mantan pelatih Barcelona Pep Guardiola. (Antara)