Bisnis.com, London – English Premier League atau Liga Utama Inggris telah menyetujui kontrak sponsor baru senilai 120 juta poundsterling (US$185 juta) untk masa tiga tahun dengan Barclays Plc.
Perpanjangan perjanjian dengan bank itu akan berjalan selama tiga musim dari 2013/14 sampai akhir 2015/16 kampanye.
Ini mengikuti pengumuman bulan lalu dari Premier League soal kesepakatan dalam hal hak penyiaran baru senilai lebih dari 1 miliar poundsterling (US$1,55 miliar).
Bisnis.com, London – English Premier League atau Liga Utama Inggris telah menyetujui kontrak sponsor baru senilai 120 juta poundsterling (US$185 juta) untk masa tiga tahun dengan Barclays.
Perpanjangan perjanjian dengan bank itu akan berjalan selama tiga musim dari 2013/14 sampai akhir 2015/16 kampanye. Sebelumnya perpanjangan sponsorship pada 2009 antara keduanya senilai 82,25 juta poundsterling.
Ke-20-tim di Liga Premier bulan lalu menyepakati kontrak TV domestik selama tiga tahun senilai 3,02 miliar poundsterling sampai 2016. Hak televisi untk global dijual 1,4 miliar pound.
Liga ini pada 2012 disiarkan lebih dari 650 juta rumah dan penonton 4,7 miliar orang pada musim lalu, menurut pernyataan Liga Premier dan Barclays. Adapun kKehadiran penonton totalnya lebih dari 13,4 juta penggemar dengan tingkat kapasitas stadion 92% untuk tiga musim. Premier League dibentuk pada 1992 dan disponsori oleh Barclaycard sejak 2001-2004, saat itulah diubah menjadi Barclays.
Namun, Robert Berlian, mengundurkan diri pekan lalu sebagai chief executive Barclays, bank kedua terbesar di Inggris berdasarkan aset, setelah mengakui rigging soal tingkat bunga acuan.
Kontrak untuk seluruh jersey atau kaos 20 tim peserta divisi utama Liga Inggris tahun lalu melonjak 25% dalam satu tahun dari 117,5 juta poundsterling pada 2011-2012 menjadi 147,1 juta untuk musim 2012-13,demikian menurut penelitian baru oleh Sportingintelligence.
Kenaikan hingga 29,6 juta poundsterling dari pendapatan sponsorship 2012-2013 menegaskan kekuatan dari Liga Premier sebagai produk, yang memungkinkan klub untuk mendapatkan keuntungan meskipun kondisi ekonomi yang tidak menentu. (Sumber Ndtv.com/Bloomberg)