Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSSI Ungkap Kondisi SUGBK Jelang Menjamu Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

PSSI mengungkapkan kondisi rumput SUGBK yang akan digunakan sebagai venue pertandingan Timnas Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kondisi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) jelang Timnas Indonesia vs Australia / PSSI.
Kondisi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) jelang Timnas Indonesia vs Australia / PSSI.

Bisnis.com, JAKARTA - PSSI mengungkapkan kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang akan digunakan sebagai venue pertandingan Timnas Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno (PPKGBK) sebagai Badan Layanan Umum (BLU) pengelola kawasan SUGBK, Senayan, Jakarta, terus berupaya meningkatkan kualitas.

Salah satunya dengan melaksanakan rangkaian pekerjaan perawatan rumput lapangan/Field of Play (FoP) SUGBK secara intensif demi mencapai kondisi optimal.

Direktur Utama PPKGBK, Rakhmadi A. Kusumo, menyatakan hingga saat ini perkembangan pekerjaan pemeliharaan lapangan SUGBK masih dalam tahap maturasi rumput.

Sebelumnya, proses penggelaran rumput jenis Zoysia Matrella sudah dimulai pada Juli 2024.

"Memang benar bahwa rumput di SUGBK masih dalam tahap maturasi setelah pemasangan rumput. Sebagai pengelola GBK, kami telah melakukan upaya maksimal untuk memastikan rumput tumbuh kuat dan dalam kondisi terbaik," ucap Rakhmadi A. Kusumo, Senin (12/8/2024).

Rakhmadi menyampaikan hal tersebut seusai kegiatan tinjauan lapangan GBK bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi dan jajarannya ke SUGBK.

Yunus Nusi mengapresiasi pihak PPKGBK terkait perawatan rumput SUGBK jelang pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia pada 10 September mendatang.

"PSSI berterimakasih kepada PPKGBK yang berusaha maksimal untuk memasang rumput terbaik jelang pertandingan melawan Australia. Saya tadi kembali cek kondisi rumput SUGBK. Ada perkembangan signifikan dan kami berharap rumput SUGBK siap menggelar laga melawan Australia," tutur Yunus Nusi.

Yunus juga meminta pemberitaan soal kondisi rumput untuk lebih bijak karena dia melihat di media sosial banyak berita yang tidak sesuai dengan fakta.

Upaya peningkatan intensitas pekerjaan revitalisasi lapangan/FoP di SUGBK sampai tahap perawatan yang berfokus pada percepatan adaptasi dan perataan permukaan rumput dilakukan oleh pengelola SUGBK sebagai pendekatan yang diambil untuk mewujudkan kondisi lapangan yang prima.

Tim revitalisasi rumput GBK melakukan pemindahan rumput dari area nursery yang sudah berusia lebih dari satu tahun dan menggelarnya ke area lapangan/FoP SUGBK.

Saat ini, pengelola SUGBK tengah mengupayakan tiga tahap perawatan yakni pemberian asupan terbaik bagi rumput melalui pemupukan intensif, proses rolling, verticut, dan top dressing.

Hal itu dilakukan agar mencapai kerataan yang optimal, serta pengecekan dan uji fungsi teknis secara berkala.

"Kami meyakini bahwa dengan perawatan intensif ini, rumput akan lebih layak digunakan sesuai dengan standar internasional. Namun, pada akhirnya kami selaku pengelola akan mengikuti keputusan akhir terkait kelayakan rumput yang akan ditentukan oleh FIFA atau AFC Match Competition melalui final checking," tutur Rakhmadi.

Bersamaan dengan hal tersebut pada setiap perkembangan dan hasil pekerjaan revitalisasi lapangan SUGBK yang dilakukan, pengelola GBK juga turut melibatkan koordinasi dan sinergi antar lima unsur yakni instansi pemerintah (Kementerian Sekretaris Negara RI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI), para konsultan/ahli yang telah berpengalaman dalam menangani pengelolaan stadion multifungsi berstandar internasional, PSSI, media massa, dan masyarakat.

Dengan mengoptimalkan setiap unsur tersebut sesuai dengan kompetisinya masing-masing, maka diharapkan pekerjaan merevitalisasi lapangan sepak bola sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan di unit Stadion Utama GBK dapat dipahami secara utuh oleh setiap individu.

"Sinergitas antara kelima unsur tersebut, dilakukan agar para pihak/stakeholders terkait dapat memperoleh informasi yang utuh melalui kanal komunikasi yang sesuai dari mulai tahapan proses perencanaan hingga pemilihan penanganan lapangan/FOP yang tepat," ujarnya.

PPKGBK merevitalisasi FoP di SUGBK yang dimulai sejak bulan Juni hingga Oktober 2024 dalam rangka peningkatan kualitas layanan publik.

BLU PPKGBK merupakan instansi pemerintah di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) yang diberi tugas untuk mengelola kawasan GBK.

Pekerjaan revitalisasi FOP Stadion Utama GBK pada tahun 2024 ini dilakukan untuk meningkatan kualitas layanan serta mendukung prestasi olahraga nasional pada ajang sepak bola internasional putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia Tahun 2026 Zona Asia.

Adapun kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan setelah perhelatan misa akbar di GBK pada saat kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bulan September mendatang.

PPKGBK memastikan bahwa saat kunjungan tersebut tidak dilakukan penutupan rumput di area lapangan FoP.

Pengelola GBK bersama para ahli/konsultan telah mengkaji secara matang perencanaaan, pelaksanaan pekerjaan hingga strategi komunikasi publik untuk program revitalisasi lapangan SUGBK tersebut.

Pekerjaan revitalisasi lapangan sepak bola merupakan bagian dari rencana induk tahun 2024/2025 untuk menuju GBK yang berstandar internasional.

Selain SUGBK, venue lainnya yang tengah dilakukan proses perawatan rumput yaitu Lapangan Sepak Bola A/B/C, Stadion Madya, Baseball, dan Softball.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper