Haaland Masih Jadi Ancaman
Lawan Tidak Konsisten
Bulan April menjadi titik balik dalam kalender Pep Guardola. Saat itu Manchester City masih menduduki peringkat tiga, di bawah Arsenal dan Liverpool yang masih memuncaki klasemen.
Namun, dalam satu hari -- tanggal 13 April -- Liverpool kalah 0-1 dari Crystal Palace, dan Arsenal dipermalukan 0-2 oleh Aston Villa. Sementara City sukses menghancurkan Luton 5-1.
Usai pengumuman Juergen Klopp akan meninggalkan Anfield, Liverpool mengalami penurunan performa yang tajam dalam bulan itu. Tersingkir dari Piala FA dan Liga Europa, serta kalah memalukan 0-2 dari Everton dan ditahan Manchester United 2-2 di Old Trafford.
Secara matematis Liverpool masih berpeluang saat itu, namun secara mental, pemain The Reds sudah lempar handuk.
Adapun Arsenal berusaha terus mengejar City dan tidak terkalahkan usai takluk 0-2 dari Aston Villa. Namun sayang, selisih dua poin itu tidak mampu mereka pangkas karena saat yang sama City berhasil menyapu bersih semua pertandingan liga dengan kemenangan.
Haaland Masih Menjadi Ancaman Gawang Lawan
Erling Haaland menyabet gelar "Sepatu Emas" atau pencetak gol terbanyak untuk kedua kalinya di Liga Inggris dengan torehan 27 gol, sejalan dengan keberhasilan Manchester City menjuarai liga empat kali berturut-turut.
Baca Juga
Meski torehan gol Haaland berkurang jika dibandingkan musim lalu, yakni 52 gol dalam semua kompetisi, termasuk rekor 36 gol Liga Inggris. Namun konsistensi striker asal Norwegia itu menjadi kunci City mengamankan tiga poin.
Haaland juga mencetak sembilan gol dalam tujuh penampilan terakhirnya di Liga Inggris untuk mengantarkan City mengejar ketertinggalan dari Arsenal.