Bisnis.com, JAKARTA - Mantan pelatih Lazio Sven-Goran Eriksson mengaku dirinya telah didiagnosis menderita kanker dan divonis hanya memiliki sisa waktu satu tahun.
Pelatih asal Swedia berusia 75 tahun itu meraih kesuksesan di Italia pada tahun 1990-an. Eriksson, menghabiskan lima tahun melatih Sampdoria sebelum membawa Lazio meraih berbagai penghargaan termasuk Scudetto kedua mereka pada musim 1999-2000.
Eriksson baru-baru ini bekerja sebagai direktur olahraga tim kasta ketiga Swedia IF Karlstad. Eriksson kemudian mengundurkan diri pada Februari tahun lalu karena masalah kesehatan yang tidak dapat dijelaskan.
Berbicara kepada outlet radio Swedia P1 melalui Calciomercato.com, Eriksson membahas masalah kesehatannya dan perjuangannya melawan kanker.
“Semua orang mengerti bahwa saya tidak sehat, mereka mengira itu kanker dan memang begitu. Saya harus berjuang selama saya bisa. Dalam skenario terbaik, satu tahun atau bahkan lebih, paling buruk bahkan kurang dari itu. Kenyataannya tidak ada yang bisa memastikan secara pasti, lebih baik tidak usah dipikirkan."
“Anda bisa mengelabui otak Anda, berpikir positif dan melihat segala sesuatunya dengan cara terbaik, jangan tersesat dalam kesulitan, karena ini jelas yang terbesar dari semuanya, namun tetap mendapatkan sesuatu yang baik dari pengalaman ini."
Baca Juga
“Saya tiba-tiba pingsan saat sedang berlari sejauh lima kilometer. Setelah konsultasi medis, saya mengetahui bahwa saya menderita stroke dan saya sudah mengidap tumor. Saya tidak tahu berapa lama, mungkin sebulan, mungkin setahun.”
Selama karir kepelatihannya, Eriksson menjalani 437 pertandingan di Serie A untuk melatih Lazio, Sampdoria, Fiorentina, dan AS Roma. Ia meraih 196 kemenangan dan 127 kali seri, mengumpulkan total 715 poin.
Eriksson merebut satu Scudetto, satu Piala Super UEFA, empat gelar Coppa Italia, dan dua Supercoppa Italiana. Membawa trofi untuk Sampdoria, Roma serta Lazio.