Bisnis.com, JAKARTA – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengamini bahwa kekalahan tim putra di ajang Asean Games 2022 di perempatfinal merupakan pil pahit yang harus ditelan.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky pun mengamini terdapat banyak evaluasi, yakni kelengahan dan permainan yang kurang memiliki kepercayaan diri menjadi faktor penyebab kekalahan tim yang diketuai oleh Shesar Hiren Rhustavito itu.
Dalam beregu putra, dia mengamini bahwa awalnya tim bermain dengan baik. Apalagi Anthony Sinisuka Ginting bisa mengatasi tekanan di partai pertama. Bahkan, Fajar/Rian juga bermain apik di pembuka laga.
“Sayang memang di gim kedua ada kesempatan-kesempatan untuk menyelesaikan pertandingan tetapi Fajar/Rian malah terlalu terburu-buru," ujarnya lewat rilis PBSI, Sabtu (30/9/2023)
Berlaga di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China hari Jumat (29/9) kemarin, tim beregu putra dikalahkan wakil Korea Selatan dengan kekalahan 1-3. Rionny menilai apabila tim merah putih dapat mengambil peluang skor 2-0 terlebih dahulu, mungkin ceritanya bakal berbeda.
Begitu juga dengan Leo/Daniel, dia melihat bahwa setelah unggul jauh, mereka malah memberi angin untuk lawan padahal lawan bermain tanpa beban. Kelengahan itu akhirnya membuat main wakil Indonesia justru main dengan perasaan kurang yakin dan ragu-ragu.
Baca Juga
Sementara itu, dia melanjutkan menyoal Jonatan yang main di bawah performa terbaiknya, Rionny menyebut ada ketegangan di dalam dirinya.
Meski begitu, dia menekankan bahwa perjuangan tim bulutangkis Indonesia di Asian Games 2022 belum sepenuhnya berakhir, masih ada nomor perorangan yang bakal dipertandingkan mulai tanggal 2—7 Oktober mendatang. Rionny pun berpesan kepada anak-anak asuhnya untuk bangkit dan fokus ke nomor perorangan tersebut.
"Masih ada nomor perorangan yang akan dipertandingkan. Fokus saya dan tim pelatih sekarang bagaimana mengembalikan dulu mood, semangat dan kepercayaan diri mereka. Kami mau mereka jangan terlalu lama down-nya, bangkit dan kembali siap," pungkas Rionny.