Bisnis.com, JAKARTA - Hari pertama turnamen Japan Open 2023 sudah selesai dilaksanakan. Laju pemain Indonesia di awal turnamen, Selasa (25/7/2023), kurang begitu mulus.
Bertanding di Yoyogi 1st Gynamsium, dua ganda campuran Indonesia harus mengakui lawan-lawannya.
Praveen Jordan/Melati Daeva yang berhadapan dengan wakil tuan rumah, Yuta Watanabe/Arisa Higashino tidak bisa berbuat banyak setelah kalah 13-21 dan 8-21 dalam waktu 30 menit.
"Kami tadi masih mengingat-ingat bagaimana cara dan pola untuk melawan mereka. Kami sudah lama tidak bertemu dan kami akui lawan lebih unggul," ungkap Praveen melalui informasi tertulis PP PBSI di Jakarta.
Praveen mengatakan kekalahan mereka dari pasangan peringkat ke-2 dunia itu murni karena kualitas permainan lawan yang lebih unggul. Sedangkan dari segi teknis, Praveen memastikan tidak ada kendala yang dihadapi.
"Kondisi lapangan normal saja, tidak ada masalah," katanya menambahkan.
Baca Juga
Ganda campuran peringkat ke-27 itu sempat memberikan perlawanan pada gim pertama. Namun lawan begitu cepat menemukan ritme permainan terbaik, hingga akhirnya bisa merebut keunggulan.
"Sebenarnya di awal gim pertama kami sudah bisa memegang kendali permainan. Kami unggul beberapa poin tapi Yuta/Arisa cepat menemukan ritme permainannya. Dari situ kami susah keluar dari tekanan," Melati menceritakan.
Sejak terakhir bertemu pada Olimpiade Tokyo 2020 (2021), Melati mengaku banyak perubahan yang terjadi dalam permainan lawan. Apalagi Melati dan Praveen butuh waktu untuk beradaptasi, yang sayangnya menjadi celah bagi wakil tuan rumah untuk mengontrol permainan.
"Servis mereka bagus, tadi saya merasa bolanya agak berhenti jadi sulit untuk mengembalikannya. Tidak pas dengan pukulan saya," ungkap Melati soal permainannya.
Nasib serupa juga dialami Rehan Naufal/Kusharjanto dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadanti.
Rehan/Lisa yang mengakui penampilannya sedang menurun takluk dari ganda campuran Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Tsuet.
Rehan/Lisa yang meraih medali emas ganda campuran Sea Games Kamboja, kalah 15-21-14-21.
"Lawan hari ini lebih banyak melakukan variasi, pertahanannya rapi dan rapat sekali. Pada gim pertama kami coba menyerang dulu tapi malah kesulitan," kata Rehan melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta.
"Ketika kami mengubah pola dengan defense dan balik serang, mereka juga tidak tahan. Kami sudah mencoba mengejar ketertinggalan tapi sudah terlalu jauh poinnya," ungkap Rehan.
"Di gim kedua start kami sudah bagus tapi setelah itu mereka banyak mengincar saya sementara hari ini pertahanan saya gampang mati," ujar Lisa.
Setelah terhenti di Japan Open, selanjutnya Rehan/Lisa akan menata fokus untuk menghadapi turnamen berikutnya.
"Tak ada yang bisa dilakukan dengan kekalahan hari ini kecuali melakukan evaluasi dan memperbaiki penampilan," sebut Rehan.
"Kami sadar performa menurun sejak SEA Games kemarin, ini menjadi motivasi kami untuk terus mencoba kembali ke performa terbaik. Kami di latihan sudah memperbaiki semuanya tapi memang mungkin belum kelihatan hasilnya," pungkas Lisa.