Bisnis.com, JAKARTA – Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningsih berhasil mencapai target setelah lolos ke babak perempat final usai memenangi perang saudara sesama tunggal putri Indonesia kontra Komang Ayu Cahya Dewi di babak 16 besar Badminton Asia Championships 2023.
Berlaga di Sheikh Rashid Bin Hamdan Indoor Hall, Dubai, UEA, Kamis (27/4/2023) sore. Dia mengalahkan juniornya itu melalui drama tiga babak dengan skor 15-21, 21-13 dan 21-18 selama 54 menit.
“Target sudah tercapai ke babak perempatfinal, besok seperti biasa tidak ingin membebani diri sendiri karena takutnya tidak baik untuk diri sendiri,” katanya melalui pesan teks, Kamis (27/4/2023).
Gregoria mengaku melangkah ke perempat final BAC 2023 dan akan menantang unggulan ketiga Chen Yu Fei (China) menjadikannya ingin memberikan tampilan lebih baik dalam laga selanjutnya.
“Saya punya motivasi untuk bermain bagus. Pertemuan terakhir saya dengan Chen Yu Fei kan baru bulan lalu, saya kalah dua gim, jadi saya ingin hasil yang lebih baik,” tuturnya.
Oleh sebab itu, dia menegaskan akan melakukan pemulihan untuk menyiapkan diri untuk menantang wakil dari China tersebut.
Baca Juga
“Sekarang saya ingin recovery dulu, stretching yang bagus dan tidur yang baik. Tapi selain jaga fisik, saya juga harus menjaga mental karena pertandingan hari ini mentalnya lumayan terkuras melawan Komang,” katanya.
Wanita dengan sapaan akrab Jorji ini mengaku nampak kesulitan meladeni permainan Komang. Apalagi, pertahanannya mudah sekali ditembus sehingga dia tertinggal 2-6.
Kendati demikian, pemain ranking 12 menyebut mampu keluar dari tekanan dan mulai mengembangkan permainannya hingga bisa menyamakan skor 8-8. Namun, dia kembali beberapa kesalahan sendiri sebelum interval yang membuat Komang kembali menjauh untuk unggul 11-8 di interval gim pertama.
“Pertandingan tadi, di gim pertama saya lebih banyak memberikan bola mudah ke Komang dan dia juga memang lebih baik dari penerapan pola permainan termasuk di awal-awal gim kedua. Namun, saya coba mengingatkan ke diri sendiri untuk tidak memikirkan hasil akhir, yang saya pikirkan bagaimana untuk tetap fight di lapangan dan bagaimana untuk keluar dari tekanan,” tuturnya.
Memasuki gim penentuan, dia menceritakan bahwa pertandingan kembali berlangsung sangat sengit. Apalagi, kedua pemain jual beli serangan dan saling beranti memimpin hingga mencapai skor 7-7. Namun, setelah itu Komang mampu mendapat empat poin beruntun untuk menginjak interval lebih dulu di angka 11-7.
Selepas istirahat, Komang memperlebar keunggulannya menjadi 14-9, tetapi Gregoria berhasil memangkas ketertinggalannya di angka 12-14 dan bahkan menyamakan kedudukan dalam skor 16-16.
“Di gim ketiga, saya tertinggal 10-15, jujur saya merasa tegang tetapi saya melihat Komang juga tegang dengan keunggulan itu. Jadi saya coba untuk bertahan dan dia malah banyak melakukan kesalahan sendiri. mungkin karena ini pertemuan pertama kami di pertandingan yang tekanannya berbeda dengan latihan,” pungkas Gregoria.