Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Erick Thohir menegaskan pemerintah tidak akan mengintervensi PSSI meski ada dua menteri kabinet Indonesia Maju dalam kepengurusan yang baru.
Hal ini disampaikannya usai melakukan pertemuan bersama Kepala Negara bersama dengan Wakil Ketua Umum (Waketum) I PSSI Zainudin Amali, Wakil Ketua Umum (Waketum) II PSSI Ratu Tisha Destria, dan para Exco PSSI di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (20/2/2023).
“Saya rasa begini, kadang persepi dibentuk mengenai intervensi dan kerja sama. Saya rasa kita ini semua mau kerja sama, bukan intervensi. Kalau intervensi itu memaksakan kehendak, contohnya semua wakil pemerintah, kepengurusan ini dipaksakan tidak sesuai statuta, tetapi tidak, ini kolaborasi antara komuntias, kami yg memang pencinta olahraga,” ujarnya, Senin (20/2/2023).
Lebih lanjut, Mantan presiden klub Internazionale Milan (Inter Milan) ini juga mengaku bahwa dirinya memiliki rekam jejak yang cukup berpengalaman dalam dunia olahraga bola sepak tersebut.
Sekadar informasi, Erick pernah mengelola empat klub sepak bola baik nasional hingga internasional, mulai dari Oxford United yang merupakan tim yang bermain di League One Inggris atau tingkat ketiga Liga Inggris. Kemudian, klub Amerika Serikat, DC United. Selanjutnya, Persib Bandung dan Internazionale Milan (Inter Milan).
“Dan track record saya sendiri kalau di sepak bola ya Bismillah bukan orang baru dan kecintaan saya di olaharaga juga tidak perlu ditanyakan lagi. Artinya apa, ini bukan intervensi, tetapi kerja sama. Kalau ini intrervensi, saya rasa kemarin habis saya dipilih fifa langsung nge-banned, kok malah dapat surat? Surat dari Presiden FIFA secara pribadi untuk mendukung. Artinya, ada kedekatan moral,” pungkas Erick.
Baca Juga
Sekadar informasi, Erick Thohir sah menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 usai meraih keunggulan suara mutlak dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2023 yang berlangsung di Hotel Shangrilla, Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Menteri BUMN itu mendapat 64 suara dari total 86 suara sah yang dihitung Komite Pemilihan. Sementara, kandidat lainnya La Nyalla Mahmud Mattalitti mendapat 22 suara, Dua calon lainnya, Arief Putra Wicaksono, dan Doni Setiabudi tidak meraih suara. Satu calon lainnya, Fary Djemie Francis memilih mengundurkan diri sebelum pemungutan suara.
Sementara itu, drama terjadi pada pemilihan Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI. Awalnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi terpilih mengisi posisi tersebut.
Amali mendapat 66 suara, sementara Yunus Nusi mengoleksi 63 suara. Di tempat ketiga ada Ratu Tisha dengan 41 suara. Namun, protes keras dilayangkan voters dengan hasil tersebut.
Alhasil, agenda pemilihan Waketum pun diulang dan hasilnya berubah. Pada pemilihan kedua ini Ratu Tisha mendapat 54 suara, berselisih satu angka atas Yunus Nusi yang mendapat 53 suara.
Selanjutnya, Setelah hasil tersebut keluar, kejutan ternyata tak berhenti. Yunus Nusi memutuskan mundur dari pencalonan Waketum PSSI. Sehingga Menpora Zainudin Amali akan mengisi posisi Waketum yang tadinya diberikan untuk Yunus Nusi
