Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama anyar PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengatakan, dirinya fokus untuk meningkatkan pemasukan perusahaan begitu ditunjuk menjabat sebagai pimpinan tertinggi di operator kompetisi itu.
"Namanya korporasi itu ingin mendapatkan profitabilitas yang baik dan meningkatkan revenue. Atau, kalau tidak memungkinkan, bagaimana caranya menekan biaya," ujar Ferry usai RUPS luar biasa LIB di Jakarta, Selasa.
Menurut Ferry, LIB mengalami kesulitan keuangan ketika Liga 1 dan 2 Indonesia dihentikan sementara.
Ketidakpastian situasi membuat LIB sulit menyeimbangkan neraca keuangannya.
"Jadi mesti dilakukan review-review karena ketidakpastian liga membuat keuangan 'bergoyang-goyang'," kata Ferry.
Beberapa cara yang dilakukan eks direktur olahraga klub Persija itu untuk mewujudkan target finansial LIB adalah dengan melakukan restrukturisasi dan beberapa koreksi kesepakatan kerja dengan pihak terkait.
Meski demikian, Komisaris Utama PT LIB Juni Rahman memastikan bahwa peninjauan ulang kemitraan perusahaan tidak menyenggol pemegang hak siar.
"Untuk sementara, broadcaster belum ada pergantian," tutur Juni.
RUPS luar biasa LIB, yang dihadiri oleh perwakilan 17 klub Liga 1 Indonesia dan PSSI sebagai pemegang saham, digelar di Jakarta, Selasa.
Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa keputusan termasuk pergantian susunan direksi dan komisaris.
Pemegang saham LIB menunjuk Ferry Paulus sebagai direktur utama anyar. Kemudian, ada Munafri Arifuddin sebagai direktur. Munafri merupakan Komisaris Utama PT Persaudaraan Sepak Bola Makassar, perusahaan yang menaungi klub PSM.
Kemudian, di jajaran komisaris, Juni Ardianto Rahman yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI masih menempati kursi komisaris utama. Lalu, sebagai komisaris ada Yabes Tanuri (Bali United), Ponaryo Astaman (Borneo FC), Ardian Satya Negara (Dewa United) dan Roofi Ardian (RANS Nusantara FC).