Bisnis.com, JAKARTA - Arifin Panigoro meninggal di Amerika Mayo Clinic, Rochester, Amerika Serikat, Senin (28/2/2022) waktu Indonesia.
Semasa hidupnya, Arifin Panigoro yang juga pendiri PT Medco Energi Internasional Tbk ini dikenal sebagai salah satu sosok penting dalam gerakan reformasi sepak bola Indonesia. Dia bahkan sempat menggagas bergulirnya Liga Premier Indonesia pada 2011.
"Apa yang sudah diberikan buat sepak bola Indonesia banyak sekali dan cukup berarti. Dia menghabiskan waktu dan pikirannya untuk sepak bola Indonesia," kata Yon Moeis, mantan wartawan olahraga, mengenang sosok Arifin dalam sepak bola.
Yon menuturkan bagaimana Arifin bersama dengan orang-orang yang peduli sepak bola membuat "Gerakan Reformasi Nasional" karena ingin memperbaiki sepak bola di Tanah Air pada 2010.
"Saya dan teman-teman pergi ke Jenggala, menceritakan kondisi sepak bola Indonesia. Arifin tertantang. Kami kemudian membuat buku putih Reformasi Sepak Bola Indonesia," tutur Yon.
Buku putih itu kemudian diserahkan kepada Presiden RI yang saat itu dijabat Susilo Bambang Yudhoyono secara langsung pada 2010.
"Kami serahkan buku putih itu ke SBY di Cikeas pada malam final Piala Dunia 2010 dengan harapan negara ikut bersama dalam gerakan kami," ujarnya.
Menyingung soal lahirnya Liga Premier Indonesia, Yon yang juga ikut menggagas kompetisi sepak bola itu, menegaskan bahwa LPI dibangun untuk memberikan contoh bagaimana mengelola klub yang baik dan benar, mengelola kompetiisi yang bersih dari mafia.
"FIFA tidak bisa melarang seseorang atau kelompok membangun kompetisi di mana pun," kata Yon.
Namun, kompetisi LPI tidak bisa berlanjut dan hanya bisa bergulir setengah musim karena banyak yang tidak ingin gerakan kami berlanjut.
Arifin juga terlibat dalam pemenangan Kongres PSSI di Solo pada 2011. Kemenangan kelompok yang didukung Arifin sempat memberikan harapan terhadap perbaikan sepak bola di Indonesia, meski dalam perjalannya tidak berjalan mulus.
"Yang tidak boleh dilupakan, Arifin bersama kawan-kawan berhasil menghapuskan anggaran belanja daerah untuk biaya klub profesional," kata Yon.
Saat ini, klub profesional tidak lagi didanai dari anggaran belanja daerah. Mereka berusaha mendapatkan sponsor dari pihak lain.
Arifin juga menggulirkan Liga Medco untuk anak-anak setiap tahun sejak 2006. Kompetisi ini bergulir hingga enam musim.
Menurut Yon, Arifin tidak pernah berhenti memikirkan sepak bola, meski tidak secara langsung memiliki klub atau terlibat dalam kepengurusan di federasi.
Tahun lalu, Yon Moeis sempat menemui Arifin Panigoro di rumahnya, di Jenggala. Ketika itu, pendiri PT Medco itu membicarakan rencananya membangun sekolah sepak bola di Maleber, Cipanas, untuk bisa melahirkan pemain sepak bola andalan. "Konsepnya sudah ada, tapi belum terwujud," kata Yon.