Bisnis.com, JAKARTA - Manajer Liverpool Juergen Klopp menegaskan kembali perlunya lima kali pergantian pemain dalam Liga Premier guna melindungi para pemain di tengah jadwal sangat padat dan bertambahnya kasus COVID-19, tetapi dia juga mengaku tak melihat semua klub menyetujui usul perubahan aturan tersebut.
Liga-liga papan atas Eropa sudah mengadopsi aturan pergantian lima pemain setiap pertandingan guna meringankan beban kerja para pemain di tengah pandemi COVID-19, tetapi klub-klub Liga Premier menolak usul ini.
Lima belas pertandingan Liga Premier sudah ditunda bulan ini karena wabah virus corona yang menyebabkan jadwal pertandingan menjadi menumpuk, sementara kurangnya pemain yang siap turun telah memaksa mereka yang baru pulih COVID-19 memainkan waktu bertanding yang lebih banyak.
"Anda membutuhkan 14 suara untuk mengubahnya, ada yang salah. Sebagai contoh, saya tak yakin berapa banyak pemain Burnley yang memainkan sepak bola internasional," kata Klopp.
Menurut dia, ketika pemain-pemain Liverpool dihadapkan kepada tiga pertandingan, Burnley malah tak menghadapi satu pun laga.
"Kami membahas masalah yang sudah pasti dihadapi sejumlah klub dan pemain, tetapi masalah itu malah diputuskan oleh tim lain. Karena kami membuat kompetisi mengenai hal ini, mereka bilang tidak. Itu masalahnya."
“Liga terbaik di dunia, liga paling sengit di dunia, adalah satu-satunya liga yang masih menerapkan aturan tiga pemain pengganti. Itu enggak benar, kita harus mengubahnya (tetapi) saya tak melihat ada peluang untuk mengubahnya, sejujurnya."
Manajer Brentford Thomas Frank juga menyerukan aturan lima pergantian pemain untuk diterapkan.
"Saya sepenuhnya setuju kita membutuhkan lima pemain pengganti. Saya tahu saya (bagian dari) salah satu klub dengan anggaran terendah dan mungkin skuad paling ramping, tetapi saya masih beranggapaan aturan itu akan membantu kita semua," kata Frank.
Manajer sementara Manchester United Ralf Rangnick pekan lalu menyerukan agar aturan pergantian pemain diubah menjadi lima pemain.