Bisnis.com, JAKARTA - Komite Paralimpiade Internasional (IPC) mengatakan dua atlet Paralimpiade asal Afghanistan telah dievakuasi dengan aman dari negaranya, namun dimana lokasi tujuan mereka tidak dirinci.
Dua atlet taekwondo, Zakia Khudadi dan Hossain Rasouli, semula akan mewakili negaranya di Paralimpiade Tokyo.
Namun, dengan jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban, dua atlet tersebut termasuk di antara puluhan ribu orang yang terperangkap dan tidak dapat meninggalkan negara tersebut.
Sebelum Olimpiade dimulai, IPC menegaskan bahwa para atlet tidak lagi dapat bertanding, dan bendera Afghanistan ditampilkan pada upcara pembukaan Paralimpiade, Selasa, secara simbolis saja, yang dibawa oleh relawan.
"Upaya telah dilakukan untuk memindahkan mereka dari Afghanistan, mereka sekarang berada di tempat yang aman," kata juru bicara IPC, Craig Spence, dikutip dari AFP, Rabu (25/8/2021).
"Saya tidak akan memberi tahu Anda di mana mereka berada karena ini bukan tentang olahraga, ini tentang kehidupan manusia dan menjaga orang tetap aman."
Baca Juga
Spence mengatakan dua atlet tersebut tidak akan bertanding di Paralimpiade, dan fokus mereka saat ini adalah pada kesejahteraan mereka.
"Jelas mereka telah melalui proses yang sangat traumatis, mereka menjalani konseling dan bantuan psikologis," kata Spence.
"Kami terus memantau kesejahteraan mereka."
Khudadadi (23) akan menjadi perempuan pertama yang mewakili Afghanistan di Paralimpiade dan telah meminta bantuan untuk melarikan diri dari negara tersebut setelah pengambilalihan Taliban.
Jaringan televisi Australia, ABC, melaporkan bahwa atlet Paralimpiade tersebut termasuk di antara sekelompok atlet Afghanistan yang dievakuasi ke Australia, namun belum ada konfirmasi resmi.