Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertandingan Final Euro 2020 Dianggap Jadi Penyebar Super Covid-19

Pertandingan final sepak bola Euro 2020 antara Inggris vs Italia pada bulan Juli lalu dianggap sebagai acara penyebar super Covid-19.
Pertandingan final Euro 2020, Inggris vs Italia/oYoutube UEFA
Pertandingan final Euro 2020, Inggris vs Italia/oYoutube UEFA

Bisnis.com, JAKARTA - Pertandingan final sepak bola Euro 2020 antara Inggris vs Italia pada bulan Juli lalu dianggap sebagai acara penyebar super Covid-19.

Hal ini didasarkan tingkat infeksi Covid-19 yang ditemukan di atau sekitar Stadion Wembley London pada hari itu, menurut data resmi yang diterbitkan pada hari Jumat (20/8/2021).

Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) mengatakan 2.295 orang kemungkinan telah terinfeksi dengan 3.404 orang lainnya berpotensi tertular pada pertandingan 11 Juli.

"Final Euro adalah acara superspreader," kata surat kabar Times, Sabtu (21/8).

Pertandingan, dengan penonton sekitar 67.000 di dalam stadion, adalah final pertama buat Inggris dalam turnamen sepak bola internasional sejak negara itu menjadi tuan rumah dan memenangkan Piala Dunia 1966.

"Euro 2020 adalah peristiwa unik dan kecil kemungkinan kita akan melihat dampak serupa pada kasus Covid-19 dari peristiwa di masa depan," kata Jenifer Smith, wakil direktur medis Public Health England (PHE), dalam sebuah pernyataan.

"Namun, data menunjukkan betapa mudahnya virus dapat menyebar ketika ada kontak dekat dan ini harus menjadi peringatan bagi kita semua saat kita mencoba dan kembali ke normalitas yang hati-hati sekali lagi."

Peristiwa uji coba lainnya selama periode empat bulan menunjukkan tes positif yang jauh lebih sedikit, dan secara luas sejalan dengan atau lebih rendah dari rata-rata nasional.

Grand Prix Formula Satu Inggris di Silverstone pada bulan Juli menarik 350.000 penonton, terbesar di Inggris dalam lebih dari 18 bulan, selama tiga hari dan memiliki 585 kasus yang dicatat oleh NHS Test and Trace.

Dari kasus-kasus itu, 343 kemungkinan sudah menular sekitar waktu kejadian dan sisanya kemungkinan telah tertular infeksi saat itu.

Kejuaraan tenis Wimbledon, dengan sekitar 300.000 orang hadir selama dua minggu, mencatat 881 kasus.

"Kami telah menunjukkan bahwa kami dapat memperkenalkan kembali olahraga massal dan acara budaya dengan aman, tetapi penting bagi orang-orang untuk tetap berhati-hati saat berbaur di tempat yang sangat ramai," kata Menteri Kebudayaan Oliver Dowden.

"Agar kita dapat menjaga musim sepak bola, teater, dan pertunjukan tetap aman dengan kerumunan penuh pada musim dingin ini, saya mendesak penggemar olahraga, musik, dan budaya untuk mendapatkan vaksin karena ini adalah cara teraman untuk membuat acara besar kembali bersemangat. "
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper