Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Charlie Hebdo Bikin Karikatur Kontroversi, Ada Gambar Taliban dan Messi

Di punggung ketiga perempuan itu tercantum nomor punggung 30 lengkap dengan tulisan Messi di atasnya. "Taliban. Ini lebih buruk dari perkiraan awal," begitu tulis mereka di gambar tersebut.
Gambar karikatur Charlie Hebdo
Gambar karikatur Charlie Hebdo

Bisnis.com, JAKARTA - Media Prancis Charlie Hebdo memuat karikatur kontroversial yang menghubung-hubungkan Lionel Messi, PSG dan kelompok Taliban. Karikatur tersebut pun mendapatkan banyak tanggapan di dunia maya.

Karikatur itu terbit pada sampul majalah Hebdo Selasa 17 Agustus lalu. Terdapat gambar tiga perempuan yang mengenakan burqa berwarna biru, mirip warna kebesaran PSG.

Di punggung ketiga perempuan itu tercantum nomor punggung 30 lengkap dengan tulisan Messi di atasnya. "Taliban. Ini lebih buruk dari perkiraan awal," begitu tulis mereka di gambar tersebut.

Media Spanyol Marca menyebutkan bahwa Hebdo menyingkap hubungan antara Tamim bin Hamad Al Thani dengan PSG. Tamim merupakan Emir Qatar yang juga pendiri sekaligus pemilik Qatar Sport Investment, perusahaan pemilik 70 persen saham PSG sejak 2011.

Dana dari Tamim itulah yang disebut membuat PSG kemudian mampu mengumpulkan banyak mega bintang seperti Neymar, Kylian Mbappe dan terakhir Lionel Messi.

Lantas apa hubungannya dengan Taliban? Menurut media Spanyol El Nacional, sejak 2014 lalu, Qatar dituding para tetangganya sebagai negara yang melindungi petinggi dari berbagai kelompok teroris, salah satunya Taliban, yang bertujuan untuk mengacaukan kawasan semenajung Arab. Tak hanya melindungi, Qatar bahkan sempat disebut sebagai mendanai para kelompok teroris tersebut.

Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab pun telah menarik duta besar mereka dari sana dan memutuskan hubungan diplomatik. Belakangan mereka juga memberlakukan embargo ekonomi dengan Qatar.

Kebetulan, Taliban juga tengah menjadi sorotan setelah berhasil menduduki ibu kota Afghanistan, Kabul pada akhir pekan lalu, hanya beberapa hari setelah kepastian Messi bergabung dengan PSG.

Kembalinya Taliban ke pucuk pemerintahan Afghanistan dianggap sebagai ancaman bagi kehidupan perempuan di sana. Saat masih dikuasai Taliban, sebelum Amerika Serikat dan sekutunya melakukan invasi, perempuan Afghanistan dikekang kemerdekaannya. Mereka tak bisa keluar rumah sendirian tanpa didamping pasangan, tak bisa mendapatkan pendidikan, tak boleh bekerja di luar rumah bahkan hingga tak boleh dirawat oleh dokter pria.

Apakah kemudian kehadiran Lionel Messi di PSG akan menjadi ancaman? Mungkin saja iya. Setidaknya, bagi para lawan PSG di Liga Prancis dan kompetisi Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper