Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Italia Mampu Kalahkan Spanyol dan Layak Juara Euro 2020

Italia tembus ke final setelah mampu memenangkan setiap pertandingan sejak fase grup hingga delapan besar. Ini kelebihan mereka..
Para pemain Italia merayakan kemenangan atas Turki di laga pembuka Euro 2020 pasa 12 Juni 2021 dini hari WIB./UEFA.com
Para pemain Italia merayakan kemenangan atas Turki di laga pembuka Euro 2020 pasa 12 Juni 2021 dini hari WIB./UEFA.com

Bisnis.com, JAKARTA - Laga semifinal pertama Euro 2020 yang digelar di Stadion Wembley, Rabu (7/7/2021) pukul 02.00 WIB, akan menyajikan partai Spanyol vs Italia.

Italia tembus ke final setelah mampu memenangkan setiap pertandingan sejak fase grup hingga delapan besar. Mereka meraih poin sempurna, mencetak 10 gol dan tanpa kebobolan sama sekali alias cleansheet.

Pada fase 16 besar, Italia menyingkirkan Austria dengan skor 2-1 pada waktu babak tambahan setelah bermain imbang 1-1 pada waktu normal.

Pada pertandingan terakhir atau babak 8 besar, Gli Azzuri bahkan membuat tim unggulan dan berperingkat pertama di daftar FIFA, yakni Belgia, pulang lebih awal dari turnamen empat tahunan ini. Mereka menang 2-1 dalam waktu 90 menit.

Dilansir uefa.com, Italia dinilai memiliki pemain yang solid dan para pemain kunci yang menonjol seperti kiper Gianluigi Donnarumma yang baru berusia 22 tahun.

"Setiap pemain dalam skuat telah menekankan betapa bersatunya grup ini," kata reporter Italia Paolo Menicucci soal peluang Italia di Euro 2020.

Berikut ini sejumlah faktor yang menurut Menicucci memungkinkan Italia untuk mengatasi Spanyol dan bahkan menjuarai Euro 2020:

Italia
Italia

Pemain Italia merayakan kemenangan timnya di Euro 2020 - Twitter/@EURO2020

Italia Bisa Melakukan Semuanya

Gli Azzurri memainkan sepak bola berbasis penguasaan bola dan menyerang dengan tiga gelandang yang memiliki kemampuan teknis seperti Marco Verratti, Jorginho yang disebut sebagai otak tim yang sebenarnya, dan Nicolò Barella. Mereka terus-menerus menggerakkan bola dengan cepat.

Tiga penyerang mereka berkolaborasi dengan baik dan selalu bisa mencetak gol-gol hebat. Contohnya ditunjukkan Federico Chiesa melawan Austria dan Lorenzo Insigne melawan Belgia.

Selain itu, Italia telah membuktikan bahwa mereka dapat membentuk baris pertahanan yang solid untuk melindungi Gianluigi Donnarumma dengan bek tengah veteran Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.

Dua sosok 'gladiator' ini mampu membuang setiap bola yang mendekati kotak penalti dan dibantu dua pemuda di sisi kiri dan kanan yakni Giovanni Di Lorenzo dan Emerson Palmieri yang akan menggantikan Leonardo Spinazzola yang cedera.

Penjaga Gawang Terbaik?

Kevin De Bruyne mungkin masih akan memikirkan tembakannya pada babak pertama laga melawan Italia di perempat final. Gelandang Manchester City itu mengarahkan bola dengan sempurna ke tiang jauh dengan tendangan melengkung yang kuat.

Dia siap untuk merayakannya, tetapi tiba-tiba tangan besar Donnarumma yang sedang meloncat menggagalkan peluang itu.

Saat usianya baru 22 tahun, Donnarumma telah mencatatkan 31 caps untuk Italia dan bermain dalam 215 pertandingan Serie A bersama AC Milan. Donnarumma bisa jadi sudah mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Gianluigi Buffon tertentu.

Italia
Italia

Pemain Italia merayakan gol di Euro 2020 - Twitter/@EURO2020

Tim yang Solid

Sejak hari pertama, setiap pemain dalam skuat telah menekankan soal pentingnya persatuan dalam sebuah tim. “Kami tidak memiliki pemain seperti Ronaldo atau Lukaku,” kata Bonucci.

Bek tengah Juventus itu menambahkan bahwa ini mungkin skuat Italia terbaik yang pernah dimasuki pemain dengan caps lebih dari 100 pertandingan itu. "Bintang kami adalah tim," tegasnya. 

Pelatih Italia Roberto Mancini telah melakukan pekerjaan yang hebat. Para pemain tampaknya menikmati setiap menit bersama dan ini tercermin di lapangan ketika setiap pemain siap membantu rekan satu timnya dan mereka yang memulai dari bangku cadangan selalu siap berkontribusi.

"Kami tidak pernah takut membuat kesalahan karena kami selalu bisa mengandalkan rekan satu tim kami untuk memberikan 100 persen dan menyelamatkan kami. Ini membuat perbedaan," kata Federico Acerbi.

Faktor Lainnya

Kehilangan Spinazzola merupakan pukulan telak bagi Mancini. Bek kiri Roma itu telah menjadi salah satu kejutan terbaik di turnamen ini dengan dua kali dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan atau star of the match.

Dia tampaknya berada di mana-mana dalam pertandingan delapan besar menghadapi Belgia, sebelum akhirnya mengalami cedera Achilles yang kemungkinan membuatnya absen dari sepak bola untuk waktu yang lama.

Dalam pertandingan itu, dalam beberapa menit pada babak kedua, Spinazzola menyelamatkan Italia dari upaya jarak dekat Romelu Lukaku dan nyaris melakukan tendangan voli ke gawang Belgia. Energinya yang luar biasa akan sangat dirindukan oleh Italia.

Akankah Italia tetap sama tanpa super Spinazzola?


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : UEFA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper