Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi Semifinal Euro 2020, Fakta dan Statistik Spanyol vs Italia

Pertandingan Italia vs Spanyol patut disaksikan lantaran kedua tim memiliki catatan yang paling mentereng di antara kontestan Euro 2020.
Pemain Timnas Italia, Federico Chiesa usai mencetak gol ke gawang Austria di babak 16 besar Euro 2020/Twitter EUFA
Pemain Timnas Italia, Federico Chiesa usai mencetak gol ke gawang Austria di babak 16 besar Euro 2020/Twitter EUFA

Bisnis.com, JAKARTA - Spanyol akan menghadapi Italia dalam semifinal Euro 2020 yang digelar di Stadion Wembley, Rabu (7/7/2021) pukul 02.00 WIB. Pertemuan ini patut disaksikan lantaran kedua tim memiliki catatan yang paling mentereng di antara kontestan Euro 2020. 

Bahkan, pelatih Spanyol Luis Enrique sejenak tertegun saat ditanya adakah tim yang lebih baik dibandingkan dengan skuad La Roja saat ini, sebelum kemudian dia menjawab singkat, "Tidak ada".

Enrique mungkin terlalu bangga, tapi kenyataannya Spanyol memang hebat karena sejauh ini menjadi tim yang mencetak gol terbanyak dalam Euro 2020. Mereka juga sudah 13 kali berturut-turut tak terkalahkan siapa pun.

Namun, Italia yang menjadi lawannya lebih superior karena sudah 32 kali tak terkalahkan sejak September 2018.

Italia juga lebih mengesankan dalam perjalanan mencapai semifinal. Memasukkan 11 gol dan kebobolan dua gol, Azzurri adalah satu-satunya dari empat semifinalis Euro 2020 yang selalu menang dalam lima pertandingan sebelumnya.

Spanyol memang tak terkalahkan dalam lima pertandingan sebelumnya, tapi dua di antaranya berakhir seri, dan satu lainnya diakhiri adu penalti ketika mengalahkan Swiss pada perempatfinal.

Italia mungkin lebih teruji karena menaklukkan peringkat satu dunia Belgia yang masuk perempatfinal selalu menang dalam empat laga sebelumnya, sedangkan Spanyol malah susah payah menaklukkan Swiss dengan adu penalti.

Namun, itu tidak menurunkan kelas Spanyol terhadap Italia. Kedua negara malah terlampau sering bertemu dalam pertandingan level atas. Bahkan siklus dominasi Spanyol dalam sepak bola Eropa naik turun ketika menghadapi Italia yang juga berusaha menuntut balas atas apa yang dilakukan Spanyol pada turnamen-turnamen sebelumnya.

La Roja versus Azzurri memang selalu menjadi pertarungan berbalut sejarah, termasuk pengalaman pelatih Luis Enrique yang tulang hidungnya retak akibat ulah Mauro Tassotti ketika Spanyol kalah dalam perempatfinal Piala Dunia 1994. Tassotti bebas tanpa koreksi wasit dan ini membuat Spanyol diperlakukan tidak adil.

Tapi Spanyol juga memiliki kenangan indah saat perempatfinal Euro 2008 ketika menang adu penalti setelah 0-0 selama 120 menit melawan Italia. La Roja kemudian memenuhi penantian 44 tahun menjadi juara turnamen utama sepak bola internasional.

Keduanya kembali bertemu dalam final Euro 2012, di mana La Roja menang besar 4-0 yang saking besarnya membuat kapten Spanyol Iker Casillas memohon wasit segera meniup peluitnya agar penderitaan Italia berakhir.

Namun, empat tahun kemudian Italia membalas dalam 16 besar Euro 2016. Azzurri yang ditangani Antonio Conte menang 2-0 di Stade de France untuk mengakhiri periode panjang hegemoni Spanyol di Eropa. Sayang, Italia tak bisa menuntaskan perjalanan ini dengan trofi Eropa karena Portugal yang menjadi juaranya, setelah menaklukkan tuan rumah Prancis.

Spanyol
Spanyol

Striker Spanyol Mikel Oyarzabal merayakan gol bersama Alvaro Morata  - Twitter/@EURO2020

Kemenangan itu juga tidak mendorong Italia bangkit. Dan Spanyol pula yang membuat Italia menderita ketika menyingkirkan mereka dari kualifikasi Piala Dunia 2018 dengan kemenangan 3-0. Untuk pertama kali sejak 1958, Italia pun absen dalam putaran final Piala Dunia. Krisis identitas pun hebat menerjang timnas Italia, sampai kemudian mereka menunjuk Roberto Mancini.

Mancini berhasil membuat negaranya mencintai kembali timnasnya, dengan menciptakan sebuah tim yang begitu tinggi kebersamaannya dan memainkan sepak bola menyerang sekaligus solid sampai 32 kali tak terkalahkan hingga sekarang. Ini membuat rakyat Italia merasa trofi Euro, dan mungkin Piala Dunia 2022, sudah dalam jangkauan mereka kembali.

Rasa kebersamaan Azzurri bisa dilihat di lapangan manakala mereka bertahan bagaikan para gladiator yang bertaruh nyawa saat menang 2-1 atas Belgia dalam perempatfinal. Tetapi, aksi heroik mereka membuat salah satu andalan mereka, bek Leonardo Spinazzola, cedera otot achillesnya sehingga tak bisa menuntaskan turnamen ini.

Meskipun demikian, berbekal catatannya sendiri, Spanyol menolak silau kepada Italia. Seri melawan Swedia dan Polandia sebelum bersinar ketika menang 5-0 atas Slovakia dan 5-3 atas Kroasia, Spanyol dipaksa Swiss melalui adu penalti guna menentukan pemenang perempatfinal di antara mereka.

Striker Spanyol Mikel Oyarzabal pede bahwa timnya solid dan telah membuktikan performanya. “Sejak hari pertama kami sudah yakin kami adalah tim yang solid dan bersatu, dan bahwa kami sudah cukup bagus, kami sudah membuktikan itu,” kata seperti dikutip Reuters.

Menurutnya, Italia adalah tim level atas yang diperkuat pemain-pemain yang terus tampil dalam level tertinggi bersama klub-klubnya. "Tapi kami kurang lebih sama dengan mereka,” ujar Oyarzabal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper