Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keluarga Jadi Objek Teror, Konsentrasi Morata Ambyar. Penalti pun Gagal

Morata mengaku sempat diteriaki "saya harap anakmu mati" sebelum laga penutup Grup E kontra Slovakia berlangsung.
Penyerang tim nasional Spanyol Alvaro Morata (kiri) bermain dengan dua putranya di Stadion La Cartuja, Sevilla, Spanyol, Rabu (23/6/2021), seusai mengalahkan Slovakia 5-0 dalam laga pemungkas Grup E Euro 2020./Antara/Reuters/Pool-Marcelo del Pozo
Penyerang tim nasional Spanyol Alvaro Morata (kiri) bermain dengan dua putranya di Stadion La Cartuja, Sevilla, Spanyol, Rabu (23/6/2021), seusai mengalahkan Slovakia 5-0 dalam laga pemungkas Grup E Euro 2020./Antara/Reuters/Pool-Marcelo del Pozo

Bisnis.com, JAKARTA - Ancaman kekerasan di luar lapangan sepakbola bukan perkara ringan. Pemain bisa kehilangan konsentrasi dan gagal memperlihatkan taji saat berlaga di lapangan.

Alvaro Morata dan keluarganya menjadi contoh atlet sepakbola yang didera ancaman sepanjang Euro 2020.

Hal itu sampai membuat pelatih tim nasional Spanyol Luis Enrique mendesak kepolisian untuk mengusut ancaman terhadap Morata dan menyebutnya sebagai 'tindakan kriminal serius'.

Morata kerap menjadi sasaran cemoohan para suporter Spanyol bahkan sebelum Euro 2020 berlangsung.

Pekan lalu, penyerang Juventus itu mengungkapkan keluarganya juga menerima pesan-pesan bernada mengancam di luar pertandingan.

Morata sendiri mengaku sempat diteriaki "saya harap anakmu mati" sebelum laga penutup Grup E kontra Slovakia berlangsung.

"Ini sangat parah, sehingga harus mendapat perhatian dari polisi," kata Enrique dilansir Reuters, Senin dini hari WIB. "Mengancam siapa pun, terutama keluarga dan anak-anak seseorang adalah tindakan kriminal serius," ujarnya menambahkan.

Morata juga mengaku ia sudah diingatkan teman-temannya atas serangan virtual yang datang dari media sosial. Hal itu membuatnya meninggalkan telepon genggam miliknya di luar kamar.

Selain itu dia mengaku kesulitan tidur setelah laga kontra Slovakia. Meski Spanyol menang 5-0, Morata sempat gagal mengkonversi tendangan penalti.

Rekan Morata di timnas Spanyol, Koke, sepakat bahwa tindakan serius harus ditempuh terhadap para pelaku.

"Sebagai pemain, kami jelas patut jadi sasaran kritik dalam bentuk apa pun dan bisa menerimanya, tetapi saat ada ancaman untuk anak-anak dan keluarga kami, itu tidak bisa diterima," kata Koke.

Ia menyesalkan keluarga atlet menjadi target ancaman.

"Semua orang bertanggung jawab atas perkataan dan perbuatan mereka dan kami harus mengecam semua tindakan pelecehan... Melibatkan anak-anak dan keluarga itu sudah kelewatan dan harus dikecam," ujarnya menambahkan.

Morata dkk dijadwalkan bertanding di babak 16 besar melawan Kroasia di Kopenhagen, Senin malam ini.

Setelah tampil kurang meyakinkan di dua pertandingan pertama Grup E, Spanyol menutupnya dengan pesta lima gol tanpa balas kontra Slovakia.

Malam ini, Morata menghadapi dua ujian sekaligus: memperlihatkan ketajamannya di lapangan dan menyingkirkan bayang-bayang cemooh dan ancaman bagi dia dan keluarganya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper