Bisnis.com, JAKARTA - Persela Lamongan harus bermain mati-matian melawan Persik Kediri jika ingin melaju ke perempat final Piala Menpora, Rabu (7/4/2021) di Stadion Si Jalak Harupat.
Satu tiket Grup C sudah digenggam Persebaya usai bentrok lawan Persela berakhir imbang 0-0, Sabtu (3/4).
Pertandingan berjalan tidak sesuai skenario, bagi pelatih Persela Didik Ludiyanto, faktor kelelahan recovery hanya sehari sangat terasa. Sampai-sampai dua pemainnya Riyatno Abiyoso, dan Eky Taufik tumbang sedari babak pertama. Kondisi itu yang membuat Didik melakukan pergantian pemain sedini mungkin, ia tak bisa memaksimalkan jatah pergantian pemain pada babak kedua.
"Faktor kebugaran memang sangat terasa sekali, ada human error di babak pertama karena benturan dua pemain kami, sakit harus diganti satu-satu. Ini terjadi di luar skenario di babak pertama dua pergantian harus terjadi, kemudian ada pergantian lagi karena sakit," kata Didik dalam situs resmi Liga Indonesia.
Meski mendapat hasil imbang lawan Persebaya, tak menutup peluang Persela untuk lolos ke perempat final Piala Menpora 2021. Kini mereka mengumpulkan tiga poin di tiga pertandingan. Wajib meraih nilai maksimal di laga terakhir vs Persik, namun dengan catatan PS Sleman tak boleh menang melawan Persebaya.
"Saya apresiasi perjuangan pemain di lapangan sudah maksimal, karena apa pun yang terjadi peluang masih ada. Tapi semua tim punya peluang, walau tipis kita harus optimis. Kita fokus pertandingan lawan Kediri, itu yang terpenting," imbuh Didik.
Baca Juga
Gelandang Persela Syahroni masih belum menyerah untuk mendapatkan satu tiket tersisa ke babak perempat final. Memang timnya tak bisa berbuat banyak dan memberikan poin untuk lolosnya Persebaya di laga semalam, namun mereka akan bertarung habis-habisan di partai terakhir nanti.
"Untuk pertandingan, kita pemain, pelatih, sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi apa boleh buat memaksa kita untuk bermain imbang. Tapi hasil itu tidak menutup peluang, kemungkinan kita masih bisa lolos karena kita masih menyisakan satu pertandingan, dimana pertandingan itu menjadi pertandingan hidup dan mati kalau kita ingin lolos," papar Syahroni.