Bisnis.com, JAKARTA – Penjaga gawang Ajax Amsterdam dan Timnas Kamerun Andre Onana diskors setahun karena melakukan pelanggaran doping.
Pemain berusia 24 tahun itu gagal dalam tes obat di luar kompetisi pada Oktober ketika zat terlarang furosemide ditemukan dalam sampel urinnya.
Ajax mengatakan Onana keliru meminum obat yang diresepkan untuk istrinya saat merasa tidak enak badan.
Klub dan Onana akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga atas skorsing yang dijatuhkan Union of European Football Associations (UEFA).
Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Onana mengatakan dia telah salah mengira obat istrinya dengan aspirin karena kemasannya "hampir identik" dan menyebut larangannya "berlebihan dan tidak proporsional". "Semuanya adalah akibat kesalahan manusiawi," katanya.
"Semua orang tahu bahwa saya menjalani hidup yang sangat sehat, dan sejak saya memulai karir olahraga saya, saya selalu menentang keras penggunaan doping dan saya mengutuk setiap perilaku yang tidak sportif. Saya tidak perlu menggunakan doping untuk meningkatkan karir."
Ajax mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa UEFA setuju bahwa Onana tidak sengaja melakukan kesalahan, tetapi bahwa badan tersebut percaya "seorang atlet memiliki tugas setiap saat untuk memastikan bahwa tidak ada zat terlarang yang masuk ke dalam tubuh".
Onana, yang memiliki 18 caps untuk Timnas Kamerun, mencatatkan sembilan clean sheet dalam 20 pertandingan di pentas Eredivisie musim ini.
Managing Director Ajax Edwin van der Sar berkata: "Kami secara eksplisit menolak obat-obatan yang meningkatkan kinerja. Kami jelas mendukung olahraga yang bersih. Ini kemunduran yang mengerikan, untuk Andre sendiri, tetapi tentunya juga bagi kami sebagai klub. Andre adalah penjaga gawang top, yang membuktikan nilainya untuk Ajax selama bertahun-tahun dan sangat populer di kalangan penggemar.”
"Kami mengharapkan suspensi bersyarat atau suspensi yang jauh lebih pendek dari 12 bulan, karena itu tidak dimaksudkan untuk memperkuat tubuhnya atau meningkatkan kinerjanya."