Bisnis.com, JAKARTA – Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone menganggap keberhasilan tim ibu kota Spanyol itu lolos ke 16 besar Liga Champions Eropa tetap istimewa meski hanya sebagai runner-up Grup A dan mereka telah dua kali lolos ke final selama di bawah binaan Diego Simeone.
Pemimpin klasemen sementara La Liga berjuluk Los Rojiblancos itu melaju ke 16 besar dengan menduduki posisi kedua di klasemen Grup A dengan 9 poin setelah menaklukkan tuan rumah Red Bull Salzburg di Austria dengan skor 2–0 pada Kamis (10/12/2020) dini hari WIB.
Sebelum pertandingan itu digelar, Salzburg merupakan pesaing head-to-head Atletico untuk berebut tiket ke 16 besar dengan status runner-up Grup A. Salzburg dengan koleksi 4 poin, masih berpeluang menyalip Atletico yang memiliki 6 poin.
"Bagi banyak pihak, lolos ke putaran gugur bukan sesuatu yang istimewa. Bagi saya jelas itu hal istimewa," kata Simeone, mantan andalan Timnas Argentina, era 1990-an, seperti dilansir laman resmi Union of European Football Associations (UEFA).
Simeone mengakui bahwa tim asuhannya sama sekali tidak pernah menganggap enteng lawan asal Austria tersebut.
"Tak sedetik pun kami berpikir pertandingan ini atau lolos [ke fase gugur] akan mudah. Kami melihat mereka saat melawan Liverpool musim lalu. Kami melawan tim dengan intensitas fantastis pada setiap aspek permainan. Pada babak pertama, mereka dapat membok dengan sangat cepat dan itu banyak merugikan kami untuk terlibat dalam tempo permainan yang mereka atur," tambah Simeone.
Kedua gol Atletico dibukukan oleh Mario Hermoso pada menit ke-39, dan Yannick Carrasco menggandakan keunggulan mereka menjelang laga usai.
"Ini pertandingan yang sangat sulit dengan intensitas tinggi dari Salzburg. Kami sangat bahagia dengan kemenangan dan bahwa kami mencapai putaran berikutnya," kata Carrasco.
Simeone pun tidak pelit pujian terhadap sang gelandang. Sang pelatih juga membela sikap Luis Suarez dan Saul Niguez yang terlihat dongkol saat ditarik keluar lapangan untuk digantikan dengan Angel Correa dan Hector Herrera.
"Penampilan Carrasco di babak kedua begitu fantastis. Sekarang tantangannya adalah tidak menurunkan level permainannya. Suarez dan Saul kesal saat digantikan? Saya memahaminya, saya pun selalu seperti itu. Anda ingin bermain 90 menit, khususnya di pertandingan besar, bahkan meski rekan setim datang dan bermain dengan rasa bangga dan determinasi tinggi untuk membantu klub," ucapnya.