Bisnis.com, JAKARTA – Timnas Indonesia wajib menang atas tuan rumah Kamboja dalam laga terakhir Grup B Piala AFF U-20 pada Jumat (22/2/2019) mulai pk. 18.30 WIB untuk memastikan tiket semifinal dalam genggaman.
Memang, kalah pun skuat Garuda Muda tetap memiliki peluang untuk lolos ke fase empat besar, tetapi hal itu tergantung pada hasil pertandingan Malaysia versus Myanmar yang digelar bersamaan.
Jadi, jelaslah hanya kemenangan yang dibidik Rachmat Iriyanto dan kawan-kawan dalam pertandingan di Stadion Olimpiade Kamboja di Phnom Penh, yang direncanakan disiarkan secara langsung oleh RCTI.
Menelusuri sejarah, Indonesia belum pernah kalah dari Kamboja di level usia tertentu ataupun senior. Namun, kali ini kekuatan Kamboja sama sekali tak bisa diremehkan lantaran mampu menghajar dua tim yang selama ini memiliki kekuatan di atas mereka.
Kamboja menaklukkan Malaysia 1 - 0 dan Myanmar 2 - 0 di dua laga awal mereka di Grup B pada perhelatan kali ini. Jadi, bukan hanya menang, Kamboja juga belum kebobolan.
Dengan demikian, sangat tidak pada tempatnya apabila ada yang berpikir bahwa Kamboja akan dapat dengan mudah dikalahkan.
Hanya satu hal yang membuka kemungkinan perjuangan anak-anak Garuda Muda tak akan sesulit Malaysia dan Myanmar saat jumpa Kamboja. Itu disebabkan tuan rumah sudah dipastikan lolos ke semfinal, bahkan dengan status juara Grup B.
Dengan posisi sudah sangat aman itu, tidak masuk akal jika Kamboja bakal main habis-habisan melawan timnas kita. Sangat boleh jadi bahkan mereka menurunkan tim lapis kedua agar skuat utamanya tetap dalam keadaan bugar ketika meladeni Thailand di semifinal pada Minggu (24/2/2019).
Meski demikian, Indonesia tetap harus waspada. Bagaimanapun, sejarah mencatat Kamboja pernah menyulitkan Indonesia.
Di Pra-Piala Dunia 1998 di Phnom Penh pada 27 April 1997 Indonesia dipaksa imbang 1 - 1. Kamboja bahkan unggul lebih dahulu lewat Hok Sochetra pada menit 65 setelah “mengolongi” bek andalan Merah Putih, Gideon Aples Tecuari. Beruntung, gol Widodo C. Putro 5 menit menjelang laga usai menyelamatkan Indonesia dari kekalahan.
Di Sea Games 1999, tepatnya 31 Juli, di Stadion Berakas di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Kamboja kembali menyulitkan Indonesia.
Ketika itu Indonesia mengurung habis Kamboja sepanjang 90 menit permainan, tetapi gol yang ditunggu tak kunjung muncul. Baru ketika injury time babak kedua gol itu datang, itu pun melalui tendangan spekulasi jarak jauh dari Andrian Mardiansyah.
Belajar dari dua kenangan buruk itu, skuat Garuda Muda tak boleh terlena sedikit pun menghadapi Kamboja kali ini, terlebih lagi mereka berstatus tuan rumah yang tentu tak mau dipermalukan di hadapan pendukung sendiri walaupun telah lolos ke semifinal.