Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Orang Terkaya Indonesia, Michael Hartono, Atlet Tertua di Asian Games 2018

Umur bukanlah halangan untuk mengukir prestasi. Rasanya kalimat itu cocok untuk disematkan kepada atlet tertua Asian Games 2018, Michael Hartono.Laki-laki kelahiran Kudus 2 oktober 1939 ini lahir dengan nama Michael Bambang Hartono.
Michael Hartono/Istimewa
Michael Hartono/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Umur bukanlah halangan untuk mengukir prestasi. Rasanya kalimat itu cocok untuk disematkan kepada atlet tertua Asian Games 2018, Michael Hartono.

Laki-laki kelahiran Kudus 2 oktober 1939 ini lahir dengan nama Michael Bambang Hartono. Michael terdaftar sebagai atlet bridge. Bridge bukanlah olahraga berat, bridge adalah permainan olah pikiran menggunakan kartu. Bridge dimainkan oleh dua tim dan setiap tim terdiri dari dua orang.

Nantinya, bridge akan dimaikan dengan satu set kartu standar yang terdiri dari 52 kartu di mana akan dibagi menjadi 13 kartu untuk setiap permainan. Tujuan permainan olah pikiran ini adalah agar para pemainnya dapat mencapai skor tertinggi dalam setiap putaran.

Menurut pantauan Bisnis dari laman resmi Asian Games 2018, Michael Hartono merupakan salah satu dari 12 atlet putra yang terdaftar untuk bertanding di cabang olahraga ini.

Menariknya, Michael Hartono bukanlah sembarang atlet, selain dia akan segera berusia 79 tahun pada bulan Oktober 2018, dia juga merupakan atlet Indonesia terkaya.

Michael Hartono adalah pemilik perusahaan rokok kretek Indonesia, PT Djarum Indonesia yang merupakan warisan dari orang tuanya, Oei Wie Gwan untuknya dan sang adik Robert Budi Hartono.

Ayahnya meninggal tidak lama setelah pabrik perusahaan Djarum terbakar dalam kondisi perusahaan yang tidak stabil pada 1963. Dua bersaudara ini kemudian bergotong royong membangun kembali perusahaan tersebut.

Di tangan keduanya, Djarum kembali bangkit. Pada 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada 1981. Saat ini Djarum mendominasi pasar rokok kretek di Amerika Serikat, jauh melebihi Gudang Garam dan Sampoerna.

Michael dan Robert Hartono juga merupakan pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA), di mana melalui Farindo Holding Ltd. Keduanya menguasai 51 % saham BCA. Dilansir dari Forbes, Michael Hartono memiliki 25% share dari jumlah saham tersebut.

Menurut Globe Asia, Robert Hartono dan Michael Hartono, menempati posisi pertama orang terkaya di Indonesia pada tahun 2018 dengan jumlah kekayaan US$21 miliar.

Selain itu, kakak beradik ini juga memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 65.000 hektar di Kalimantan Barat sejak 2008.

Keduanya juga merupakan raja properti, pusat perbelanjaan Grand Indonesia adalah milik mereka berdua. Tidak hanya pusat perbelanjaan, mereka juga terjun ke dalam bidang perusahaan elektronik di mana bisnis mereka ini bergerak di bawah bendera Polytron yang sudah beroperasi lebih dari 30 tahun.

Melalui perusahaan Ventures Global Digital Prima, Global Digital Niaga (Blibli.com), keduanya juga membeli Kaskus, salah satu situs populer di Indonesia.

Berlaga di Asian Games 2018 pada 21 Agustus-1 September 2018, Michael Hartono bernazar jika dia berhasil mendapatkan medali emas saat bertanding, dia akan menyumbangkan seluruh bonus yang dijanjikan Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)—sebesar Rp1,5 miliar—untuk sepenuhnya digunakan pada program pelatihan atlet bridge.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper