Bisnis.com, JAKARTA — Dari sekian banyak atlet Indonesia, beberapa di antaranya adalah anggota TNI, termasuk Agus Prayogo yang merupakan atlet lari jarak jauh.
Agus sudah berlatih lari sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), tepatnya ketika dirinya masih berusia 10 tahun. Bakatnya diwariskan oleh kedua orang tuanya, yang merupakan mantan atlet Tanah Air.
Ayahnya, Prayitno, merupakan mantan atlet lari Jawa Tengah sedangkan ibunya, Supriyaningsih, adalah mantan atlet voli di Magelang.
Sudah tidak terhitung berapa banyak prestasi yang dihasilkan Agus sejak menggeluti dunia lari. Dia meraih medali pertamanya saat menjadi juara Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) SD tingkat kota Magelang.
Laki-laki kelahiran Bogor, 23 Agustus 1985 ini pun berhasil meningkatkan prestasinya di level junior dengan menyabet medali emas lari nomor 5.000 meter di pentas Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2001. Dia juga berhasil meraih medali emas untuk nomor lari 5.000 meter dan 1.500 meter dalam ASEAN School Games di Thailand pada tahun yang sama.
Tidak berhenti di sana, Agus kembali membawa pulang medali emas untuk nomor lari 5.000 meter dalam ASEAN School di Brunei Darusallam pada 2002. Setahun kemudian, dia berhasil membawa dua emas dalam nomor lari 5.000 meter dan 10.000 meter dalam ASEAN School di Jakarta.
Kesuksesannya mengukir prestasi olahraga di level junior membuatnya sukses dilirik dan direkrut masuk dalam Pelatnas dan memulai debut untuk level senior pada SEA Games 2003. Sayang, Agus gagal menyumbang medali untuk Indonesia pada pagelaran olahraga terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2004 di Palembang, dia meraih perunggu untuk cabang lari 5.000 meter dan 10.000 meter.
Agus sempat merasa jenuh dan memutuskan untuk istirahat sementara dari dunia lari serta pulang ke Magelang. Titik balik untuk menjadi atlet lari datang ketika dia diberi kesempatan untuk bergabung dengan TNI.
Pada 2007, Agus bergabung dengan TNI bermodalkan piagam dan sertifikat prestasinya di dunia lari. Masuk melalui jalur prestasi, dia menjalani pendidikan selama satu tahun dan kemudian resmi menjadi tentara pada 2008.
Saat ini, Agus tercatat sebagai prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi berpangkat sersan kepala. Dia mendapatkan dukungan penuh dari kesatuannya untuk kembali merintis karir di cabang olahraga lari dan memutuskan untuk kembali ikut seleksi Pelatnas serta bergabung bersama Timnas Indonesia untuk SEA Games 2009 di Laos.
Kembalinya Agus tidak sia-sia karena berhasil menyabet medali emas untuk cabang lari di nomor 10.000 meter dalam ajang tersebut. Setelah itu, karirnya sebagai seorang atlet terus menanjak sampai saat ini.
Dengan prestasi yang gemilang, Agus mendapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa dari Panglima TNI dari pangkat Sertu menjadi Serka TMT 1-10-2016.
Selain prestasi di atas, dia juga berhasil mengharumkan nama bangsa dengan meraih prestasi sebagai berikut:
- 9th Asian Games GuangZhou 2010 (pecah rekor Nasional 5. 000 meter dan 10.000 meter),
- Medali emas lari 5.000 meter dan medali emas 10.000 meter dalam SEA Games Indonesia 2011
- Medali emas lari 5.000 meter, medali emas lari 10.000 meter dalam PON Riau 2012,
- Medali emas cross country Malaysia 2013
- Juara 1 Jakarta 10k 2014
- Juara 1 Jakarta Marathon 2014
- Medali perak lari 5.000 meter dan lari 10.000 meter dalam SEA Games Singapura pada 2015
- Juara 1 Borobudur Half Marathon 2015
- Juara 1 Balikpapan 10k 2016
- Juara 1 Pocari Sweat Run Medan Surabaya n Jakarta 2016
- Podium 1 lari 5.000 meter (dengan rekor 14:54), Podium 1 lari 10000m (dengan rekor 30:23), dan Podium 1 lari marathon (dengan rekor 2:27) dalam PON Jawa Barat 2016
Selain itu, pada SEA Games 2017, Agus berhasil membawa pulang medali emas untuk nomor lari 10.000 meter dan perak dalam nomor maraton.
Saat ini, dia sedang mempersiapkan diri untuk bertanding pada Asian Games 2018 yang akan berlangsung pada 18 Agustus-2 September 2018 di Jakarta dan Palembang.
