Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Piala Dunia 2018: Rusia, Akankah Meraup Keuntungan Ekonomi?

Rusia, negara berdaulat yang membentang dengan luas di sebelah timur Eropa dan utara Asia, dengan wilayah seluas 17.125.200 km membuat Rusia negara terluas di dunia, sebentar lagi akan menjadi sorotan dunia. Terutama saat digelarnya pesta bola empat tahunan Piala Dunia 2018 di 11 kota.
Piala Dunia 2018: Rusia, Akankah Meraup Keuntungan Ekonomi?/Reuters
Piala Dunia 2018: Rusia, Akankah Meraup Keuntungan Ekonomi?/Reuters

Bisnis.com, MOSKOW –  Rusia, negara berdaulat yang membentang dengan luas di sebelah timur Eropa dan utara Asia, dengan wilayah seluas 17.125.200 km²  membuat Rusia negara terluas di dunia, sebentar lagi akan menjadi sorotan dunia. Terutama saat digelarnya ‘pesta bola’ empat tahunan –Piala Dunia 2018— di 11 kota.

Namun, turnamen sepak bola empat tahunan ini, akankah membawa dorongan kecil untuk ekonomi Rusia? Ada yang mengatakan ya, tetapi juga bisa menyebabkan lonjakan inflasi jangka pendek. Bank sentral Rusia mengatakan hal itu pada Februari lalu.

Presiden Vladimir Putin berharap untuk menggunakan Piala Dunia, yang rencananya akan digelar 14 Juni hingga 15 Juli, akan menampilkan Rusia sebagai negara adidaya global dan menghidupkan kembali ekonomi yang telah stagnan dengan masuknya wisatawan dan belanja ke wilayah negara.

Dalam komentar melalui email kepada Reuters, bank sentral mengatakan pengeluaran untuk persiapan turnamen telah membantu mendukung ekonomi, yang kembali ke pertumbuhan tahun lalu setelah turun dua tahun.

"Mengenai kuartal kedua dan ketiga 2018, dampak positif jangka pendek pada ekonomi Rusia akan menjadi pertumbuhan dalam pekerjaan dan peningkatan permintaan untuk produk dan layanan konsumen," kata bank.

Analis di Institut Gaidar Rusia mengatakan pada Januari, Piala Dunia, yang akan diselenggarakan di 11 kota di seluruh negeri, bisa menambahkan hingga 0,2% untuk pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahunan di kuartal kedua dan ketiga.

Namun, bank sentral, yang telah berjuang untuk menurunkan inflasi dari level dua digit ke posisi terendah pasca-Soviet, juga memperingatkan turnamen dapat menyebabkan peningkatan harga konsumen.

“Peningkatan kecil, jangka pendek dalam harga untuk beberapa barang dan jasa (makanan, hiburan, hotel) adalah mungkin, yang akan menghasilkan keuntungan bagi beberapa perusahaan," kata regulator.

Otoritas Rusia sudah menamai dan mempermalukan hotel-hotel yang mengalami pembajakan harga kamar menjelang Piala Dunia, dengan beberapa kenaikan tarif per malam sebanyak 5.000%.

Bank sentral, bagaimanapun, masih melihat inflasi Rusia di bawah targetnya empat persen pada 2018 dan telah mengatakan itu bisa jatuh ke rekor terendah mendekati dua persen pada kuartal kedua.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper