Bisnis.com, JAKARTA - Barcelona menorehkan rekor lolos ke babak perempat final Liga Champions dalam 11 musim terakhir setelah menggulingkan Chelsea 3-0 pada laga di Stadion Camp Nou Kamis kemarin. Performa Lionel Messi cs menuai pujian sehingga mereka kembali menjadi unggulan untuk menjuarai kejuaraan nomor wahid di daratan Eropa tersebut.
Namun, jika dilihat secara statistik ada sedikit kejanggalan dari performa Barcelona di Liga Champions musim ini. Jika biasanya La Blaugrana selalu masuk dalam jajaran atas soal agresivitas dan produktivitas gol, namun tidak pada musim ini.
Lihat saja dari jumlah gol yang dilesakan mereka hingga babak 16 besar. Lionel Messi cs tercatat hanya mencetak 13 gol dari 8 laga. Perolehan mereka bahkan lebih buruk dari PSG, Tottenham Hotspur, FC Porto dan Chelsea yang telah tersingkir."
Tak hanya itu, dari jumlah total percobaan tendangan juga Barcelona tak menunjukan data yang fantastis. Mereka hanya duduk di peringkat ke-13 dengan 102 percobaan tembakan dari 8 laga.
Dari jumlah itu, hanya 41 tembakan yang mengarah ke gawang. Lagi-lagi mereka kalah dari sejumlah klub yang telah tersingkir seperti Tottenham Hotspur, PSG, Manchester United dan Atletico Madrid.
Satu hal yang tak berubah dari Barcelona adalah soal penguasaan bola. Mereka tercatat sebagai tim kedua yang memiliki rataan penguasaan bola tertinggi di Liga Champions. Barcelona mencatatkan penguasaan bola hingga 62 persen, hanya kalah dari Manchester City yang mencatatkan 63 persen.
Barcelona juga tercatat sebagai tim kedua yang paling banyak melakukan umpan dengan 5931 umpan. Lagi-lagi mereka kalah dari Manchester City yang mencatatkan 6396 umpan. Rasio umpan sukses kedua tim pun tercatat sebagai yang tertinggi dengan mencapai 90 persen.
Satu hal yang aneh, Barcelona justru tercatat sebagai tim dengan pertahanan terbaik di Liga Champions musim ini. Hingga babak babak 16 besar kemarin Barcelona hanya kebobolan 2 gol. Itu merupakan catatan terbaik sepanjang sejarah Liga Champions untuk tim yang lolos ke babak 8 besar.
Lantas, apakah yang sebenarnya terjadi? Jawabannya berada pada perubahan pola permainan Barcelona musim ini. Sejak kedatangan Ernesto Valverde dan hengkangnya Neymar, Barcelona lebih sering menggunakan skema permainan 4-4-2 ketimbang 4-3-3 peninggalan Pep Guardiola.
Dengan pola 4-4-2 agresifitas Barcelona memang sedikit berkurang namun memberikan keseimbangan dalam bertahan maupun menyerang. Karena itu tak heran secara statistik Barcelona mengalami penurunan dalam produktivitas gol dan kemajuan dari sisi bertahan di Liga Champions.