Bisnis.com, JAKARTA - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyatakan kepastian keikutsertaan tim nasional sepak bola Indonesia ikut dalam Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Baku, Azerbaijan, bisa diketahui April.
"Saat ini kami terus mengusahakan agar sepak bola Indonesia bisa berkompetisi di ISG. Keputusan final dapat diketahui sampai minggu kedua April karena pertandingan sudah dimulai pada awal Mei," ujar Juru Bicara KOI Raja Parlindungan Pane di Jakarta, Rabu (5/4/2017).
Raja melanjutkan sampai sekarang Panitia Pelaksana Islamic Solidarity Games Azerbaijan (AISGOC) belum memberitahukan secara jelas alasan mengapa sepak bola Indonesia tidak dilibatkan di ISG bersama delapan negara yang sudah resmi yaitu Azerbaijan, Turki, Arab Saudi, Kamerun, Maroko, Oman, Palestina dan Aljazair.
Kalau melihat posisi kedelapan negara itu di peringkat Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), KOI menduga alasannya adalah posisi Indonesia yang memang lebih rendah dari kedelapan negara tersebut.
Berdasarkan data FIFA terbaru, Indonesia berada di peringkat 167 FIFA. Adapun peringkat terendah dari delapan negara yang diumumkan AISGOC untuk sepak bola adalah Palestina yang berperingkat 134.
"Lalu bisa saja AISGOC memutuskan untuk efisiensi, jadi hanya delapan negara yang bisa memperebutkan medali emas ISG. AISGOC sendiri tidak pernah mengeluarkan alasan secara eksplisit," kata Raja.
Menurut dia, dalam surat pada 27 Maret 2017, AISGOC hanya mencantumkan pernyataan "negara anda akan menjadi cadangan (reserved), yang baru bisa bertanding jika ada negara yang mengundurkan diri".
KOI menegaskan tidak ada kekurangan kelengkapan administrasi pendaftaran cabang olahraga sepak bola ISG.
Ajang ISG 2017 sendiri diadakan pada 8-22 Mei 2017 di Baku, Azerbaijan. Cabang olahraga sepak bola mulai dipertandingkan pada 8 Mei 2017 dan di final digelar pada 21 Mei 2017.
Timnas U-22 Indonesia yang dilatih Luis Milla direncanakan mengikuti kejuaraan multicabang tersebut sebagai bagian dari persiapan menuju Sea Games 2017 di Malaysia.