Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia melalui Komite Olimpiade Indonesia (KOI) meminta Panitia Islamic Solidarity Games Azerbaijan (AISGOC) untuk mengikutkan tim nasional sepak bola Indonesia di Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Baku, Azerbaijan.
Alasannya, menurut Juru Bicara KOI Raja Parlindungan Pane, Indonesia sudah memenuhi semua persyaratan administrasi keikusertaan sepak bola.
"Kami sudah melengkapi semuanya. KOI sudah memasukkan cabang olahraga sepak bola untuk ISG sejak Desember 2016 dan entry by name telah dilakukan dua minggu lalu," ujar nya di Jakarta pada Kamis (30/3/2017).
Karena itu, dia melanjutkan KOI merasa heran ketika mengetahui tidak ada nama Indonesia di daftar negara yang ikut di kompetisi sepak bola ISG.
Dikutip dari kantor berita Malaysia Bernama pada Kamis (9/3) AISGOC menyatakan ada delapan negara yang memperebutkan medali emas sepak bola di ISG yaitu Azerbaijan, Turki, Arab Saudi, Kamerun, Maroko, Oman, Palestina, dan Aljazair.
Indonesia, kata Raja, berdasarkan surat dari AISGOC usai pengumuman tersebut, hanya dijadikan negara cadangan. Artinya, baru bisa bermain ketika ada salah satu dari delapan negara yang disebutkan mengundurkan diri.
"Kami tidak mau seperti itu. Kalau AISGOC berkenan, mereka bisa memainkan sembilan negara di sepak bola. Mungkin jadinya dibagi dalam tiga grup," tutur Raja.
KOI menyatakan sudah menyurati pihak AISGOC perihal masalah ini sejak Selasa (28/3/2017). "Semoga dalam minggu ini akan ada keputusannya. Kami ngotot agar timnas sepak bola kita bisa bertanding di ISG," ujar Raja.
Sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) juga menyatakan keheranan mengapa tim nasional tidak masuk dalam persaingan di ISG karena merasa sudah mematuhi semua permintaan KOI.
"Semua pendaftaran nama pemain dan sebagainya ke ISG dilakukan melalui KOI. Kami pun hadir di setiap undangan KOI terkait ISG," kata Sekjen PSSI Ade Wellington.
Ajang ISG 2017 sendiri diadakan pada 8-22 Mei 2017 di Baku, Azerbaijan. Cabang olahraga sepak bola mulai dipertandingkan pada 8 Mei 2017 dan di final digelar pada 21 Mei 2017.
Timnas U-22 Indonesia yang dilatih Luis Milla direncanakan mengikuti kejuaraan multicabang tersebut sebagai bagian dari persiapan menuju Sea Games 2017 di Malaysia.