Bisnis.com, JAKARTA - Malaysia meminta pertandingan Pra-Piala Asia melawan Korea Utara dipindahkan ke tempat netral, karena hubungan antara kedua negara itu memburuk menyusul pembunuhan Kim Jong-nam, saudara tiri penguasa Korut Kim Jong-un.
Sekjen Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) Hamidin Mohd Amin mengonfirmasi permintaan untuk tidak mengunjungi Pyongyang untuk pertandingan yang dijadwalkan bulan ini itu, sudah diajukan ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) setelah pembicaraan-pembicaraan dengan otoritas-otoritas negara ini.
"Pemerintah meminta kami untuk tidak pergi ke Pyongyang,. Kami meminta kepada AFC pada hari ini apakah kami dapat bermain di tempat netral. Kami mengharapkan keputusan sudah ada pada akhir pekan ini," ucapnya pada Senin (6/3/2017).
Kedua negara itu akan memainkan fase terakhir kualifikasi untuk putaran final Piala Asia 2019 dengan pertandingan Grup B di Stadion Kim Il Sung di Pyongyang pada 28 Maret.
Lebanon dan Hong Kong juga berada di grup yang sama dengan dua tim teratas melaju ke putaran final di Uni Emirat Arab.
Arena alternatif belum ditentukan dan AFC mengatakan akan mengeluarkan pernyataan pada Senin malam.
Kim Jong-nam, yang merupakan saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, diyakini oleh Korea Selatan (korsel) dan ofisial-ofisial AS dibunuh di Bandara Internasional Kuala Lumpur bulan lalu oleh agen yang bertindak atas nama rezim Pyongyang.
Hubungan-hubungan diplomatis antara kedua negara telah memburuk sejak pembunuhan yang terjadi pada 13 Februari menggunakan obat terlarang VX. Pemerintah Malaysia memberi waktu 48 jam kepada duta besar Korut Kang Chol untuk meninggalkan negara itu pada akhir pekan lalu.