Bisnis.com, JAKARTA - Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) menolak permohonan banding Jeonbuk Motors terkait tindakan-tindakan sementara untuk mengizinkan klub itu mempertahankan gelar Liga Champions Asia mereka, menyusul keterlibatan klub Korea Selatan itu dalam skandal penyuapan 2013.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) bulan lalu mengatakan bahwa Badan Kendali Entri (ECB), badan independen yudisial, mendiskualifikasi Jeonbuk dari kompetisi klub elit Asia musim ini.
"Pada tahap ini, keputusan menentang tetap berlaku dan klub Korea itu tetap tidak dapat berpartisipasi dalam Liga Champions Asia 2017," demikian pernyataan CAS pada Jumat (3/2/2017).
Jeonbuk dikurangi 9 angka dan didenda 91.000 dolar oleh komite disiplin Liga Korsel pada September silam untuk pembayaran yang diberikan oleh pemandu bakat klub kepada sejumlah wasit pada 2013.
Klub, yang finis di peringkat kedua Liga Korsel musim lalu, dimahkotai gelar Asia pada November setelah mengunci kemenangan agregat 3-2 atas klub Uni Emirat Arab Al Ain.
Pada Mei, para jaksa mendakwa dua wasit di liga tertinggi Korsel dengan tuduhan menerima suap bernilai total 5 juta won dari pemandu bakat klub Jeonbuk Motor, dengan tiga bayaran 1 juta won diberikan kepada seorang ofisial dan 2 juta won diberikan kepada masing-masing dua orang lainnya.
Pemandu bakat itu dihukum kurungan 6 bulan penjara untuk penyuapan oleh Pengadilan Distrik Busan.
AFC mengonfirmasi bahwa Jeju United FC akan mengambil alih tempat Jeonbuk di Grup H pada Liga Champions Asia tahun ini, sedangkan Ulsan Hyundai akan menjamu klub Hong Jong Kitchee pada playoff untuk memperebutkan tempat di fase grup pada 7 Februari.
Klub juara Korsel FC Seoul menghuni Grup H, sedangkan juara Piala Korsel, Suwon Samsung Bluewings, berada di Grup G untuk turnamen yang diikuti 32 tim itu.
