Bisnis.com, JAKARTA - Juara Liga Champions Asia Jeonbuk Hyundai Motors dari Korea Selatan tidak akan dapat mempertahankan gelar mereka karena keterlibatannya pada skandal penyuapan pada 2013, demikian diumumkan badan sepak bola Asia (AFC) pada Rabu (18/1/2017).
Jeonbuk dikurangi 9 angka dan didenda 91.000 dolar oleh komite disiplin liga Korea Selatan pada September, untuk pembayaran-pembayaran yang diberikan pencari bakat klub kepada para wasit pada 2013.
Klub itu, yang finis di peringkat kedua pada Liga Korsel musim lalu, dimahkotai gelar juara Liga Champions Asia pada November tahun lalu setelah mengunci kemenangan agregat 3-2 atas tim Uni Emirat Arab Al Ain.
AFC mengatakan Badan Kendali Pemasukan (ECB), badan independen yudisial, telah mendiskualifikasi Jeonbuk dari Liga Champions Asia 2017.
"Jeonbuk Hyundai Motors tidak dapat berpartisipasi pada kompetisi-kompetisi AFC untuk musim 2017 karena keterlibatan tidak langsungnya pada aktivitas-aktivitas yang bertujuan mengatur atau mempengaruhi hasil-hasil pertandingan pada Liga Korea musim 2013 dan 2014," demikian pernyataan AFC.
"Keterlibatan tidak langsung itu bertentangan dengan Pasal 11.8 Manual Pemasukan untuk Kompetisi-kompetisi Klub AFC 2017-2020. Oleh sebab itu, Jeonbuk tidak memenuhi kriteria olahraga untuk berpartisipasi pada Liga Champions AFC 2017."
Pada Mei, para jaksa mendakwa dua wasit di liga strata tertinggi Korsel dengan tuduhan penyuapan bernilai total 5 juta won dari pencari bakat Jeonbuk Motors, dengan tiga pembayaran senilai 1 juta won kepada seorang ofisial dan 2 juta won untuk yang lainnya.
Pencari bakat itu dihukum 6 bulan masa tahanan karena penyuapan oleh Pengadilan Distrik Busan.
Klub Korsel Jeju United akan mengisi tempat Jeonbuk di Grup H, sedangkan Ulsan Hyundai akan menggantikan Jeju pada playoff untuk Liga Champions AFC 2017.