Bisnis.com, JAKARTA - Striker Kamerun Eric Maxim Choupo-Moting membuat keputusan untuk tidak membela negaranya yang akan bertarung di Piala Afrika 2017 dan memilih untuk tetap bermain bersama klub Bundesliga Jerman Schalke 04.
Keputusan sang pemain yang diumumkan klubnya pada Selasa (3/1/2017) merupakan yang ketujuh yang dilakukan para pemain Kamerun. Mereka menolak membela Timnas Kamerun dalam putaran final Piala Afrika di Gabon yang dijadwalkan dimulai pada 14 Januari.
Langkah Choupo-Moting tersebut juga mengikuti keputusan yang diambil rekannya sesama anggota skuat Schalke 04 Joel Matip yang telah lebih dulu menyatakan penolakannya untuk membela negaranya di turnamen antarnegara level tertinggi di Afrika itu.
"Choupo-Moting akan ambil bagian dalam skuat yang berangkat ke Benidorm (Spanyol) pada untuk menjalani pemusatan latihan,” demikian pernyataan Schalke dalam website resminya (www.schalke04.de).
Schalke kini berada di posisi ke-11 dari 18 tim peserta kompetisi tertinggi di Jerman, Bundesliga. Catatan buruknya, klub asuhan pelatih Markus Weinzierl hanya bisa meraih satu angka dalam empat laga terakhir di Bundesliga.
Schalke baru akan bertanding lagi di ajang Bundesliga pada Sabtu (21/1/2016) dengan menjamu tim penghuni zon adegradasi Ingolstadt 04 di Stadion Veltins Arena di Gelsenkirchen mulai pk. 21:30 WIB.
Sementara itu Kamerun tergabung di Grup A bersama tuan rumah Gabon dan Burkina Faso dalam putaran final Piala Afrika 2017. Kamerun merupakan juara empat kali turnamen ini yakni pada 1984, 1988, 2000, dan 2002, sama dengan Ghana, namun kalah dibandingkan dengan Mesir (7 kali).
Turnamen antarnegara Piala Afrika terdiri dari dua macam. Yang tertinggi ialah Africa Cup of Nations (Coupe d'Afrique des Nations/CAN) dan satu lagi ialah African Nations Championship Championnat d'Afrique des Nations de Football (CHAN) yang hanya melibatkan para pemain yang bermain di negara masing-masing, tidak bagi mereka yang berkompetisi di luar negeri.
Penolakan Choupo-Moting untuk membela negaranya ini meningkatkan pertanyaan mengenai jadwal yang tepat dalam pelaksanaan Piala Afrika yang selalu digelar pada awal tahun sehingga berbenturan dengan jadwal kompetisi domestik negara-negara Eropa.
Alasan klasik Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) sehingga menggelar turnamen ini selalu pada awal tahun ialah tidak memungkinkannya kondisi alam jika digelar pada pertengahan tahun. Kenyataannya, Afrika Selatan pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010 yang digelar pada pertengahan tahun.