Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih Timnas Argentina Gerardo Martino menyusul kapten tim Lionel Messi mundur dari Timnas Argentina, membuat skuat Olimpiade Tango tanpa pelatih menjelang pertarungan awal bulan depan.
Anak asuh Martino di tim senior Argentina gagal merebut trofi Copa America Centenario lantaran kalah dari Chile di final lewat adu penalti 10 hari lalu di New Jersey, Amerika Serikat. Kekalahan itu memperpanjang negara tersebut tanpa gelar di level senior selama 23 tahun.
Kali ini Martino mengungkapkan dia meninggalkan kursi kepelatihan tim Tango lantaran tak mendapat dukungan keuangan yang memadai dari Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) untuk mempersiapkan 18 pemain Timnas U-23 yang akan berangkat ke Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Agustus.
"Karena kurangnya keputusan (antara lain soal keuangan) di Asosiasi Sepakbola Argentina dan masalah serius dalam memilih skuatuntuk tim Olimpiade, staf pelatih tim nasional telah memutuskan untuk menyajikan pengunduran dirinya," demikian pernyataan AFA pada Rabu dini hari WIB (6/7/2016).
Martino memulai pekerjaannya dengan Timnas U-23 untuk Olimpiade pada Senin waktu setempat (4/7/2016), namun ternyata dia hanya mempunyai 12 pemain setelah dua klub kuat River Plate dan Boca Juniors menolak melepas pemain.
Gerardo Martino adalah mantan pelatih klub Argentina Newell's Old Boys dan juara La Liga Spanyol FC Barcelona. Dia mengambil alih kursi kepelatihan Timnas Argentina meneruskan tugas Alejandro Sabella yang gagal mengantar Argentina juara Piala Dunia 2014 di Brasil akibat kalah 0-1 di final dari Jerman.
Adapun Lionel Messi menyatakan pengunduran dirinya setelah Argentina kalah adu penalti dari Chile di final Copa America Centenario, hasil yang serupa dengan persis setahun sebelumnya dari lawan yang sama dan juga melalui adu penalti setelah skor imbang 0-0 selama permainan 120 menit.
Pengunduran Messi diduga juga disebabkan oleh kekacauan kepemimpinan dalam tubuh AFA, selain dia sendiri gagal mengeksekusi penalti ketika adu penalti melawan Chile di final Copa America Centenario, yang menjadi penyebab penting atas kekalahan tim Tango.
Tim senior Argentina tak pernah menjadi juara sebuah turnamen besar sejak terakhir kali memuncaki Copa America 1993 di Ekuador. Setelah itu Argentina hanya juara Olimpiade dengan Timnas U-23 yakni untuk edisi 2004 dan 2008.