Bisnis.com, JAKARTA - Federation Internationale de Football Association (FIFA) diterpa masalah baru setelah Sekjen Jerome Valcke mendadak dibebastugaskan menyusul tuduhan keterlibatannya dalam penjualan tiket yang membuatnya kini di bawah radar penyelidikan.
Tangan kanan Presiden FIFA Sepp Blatter itu tiba-tiba dinonaktifkan dari tugasnya setelah gelombang baru skandal menghajar badan sepak bola dunia tersebut.
Sementara itu Swiss menyatakan seorang mantan wakil presiden FIFA mesti diekstradisi ke AS untuk penyelidikan korupsi. Ini menjadi tersangka pertama yang akan diadili atas tuduhan suap yang mengguncang badan sepak bola dunia tersebut.
Pernyataan resmi FIFA pada Jumat WIB (18/9/2015) menyebutkan Valcke diminta meninggalkan markas organisasi tersebut dan dibebastugaskan secepatnya sampai pemberitahuan selanjutnya.
"Lebih jauh, FIFA mengkhawatirkan rangkaian tuduhan yang melibatkan sekjen dan telah diminta melakukan penyelidikan resmi oleh Komisi Etik FIFA."
Pria Prancis berusia 54 tahun itu sebelumnya membantah terlibat dalam pembayaran 10 juta dolar AS kepada Afrika Selatan pada awal tuduhan korupsi yang memaksa Presiden FIFA Sepp Blatter mundur pada awal Juni lalu.
Tuduhan terbaru kepada Valcke adalah keterlibatannya dalam penjualan tiket Piala Dunia pada harga yang sudah digelembungkan untuk mengambil keuntungan dari harga yang sudah dinaikkan itu.
Tuduhan itu disampaikan Benny Alon, konsultan Israel asal Amerika Serikat pada sebuah perusahaan yang menjalin kesepakatan dengan FIFA untuk menjual tiket Piala Dunia 2014. Kontrak itu kemudian dibatalkan.
Valcke sendiri membantah tudingan ini melalui pengacaranya bahwa, "Jerome Valcke dengan tegas membantah tuduhan-tuduhan bohong dan keterlaluan dari Benny Alon."