Bisnis.com, JAKARTA - Jika kita sering mendengar sengsara membawa nikmat, maka sebaliknya yang terjadi dengan Derlis Gonzalez, pemain Paraguay yang berperan penting membawa timnya mengalahkan Brasil melalui adu penalti dalam perempat final Copa America 2015.
Dalam laga 8 besar yang digelar di Concepcion, Chile, striker bernama lengkap Derlis Alberto Gonzalez Galeano itu dua kali menjadi pahlawan. Yang pertama dia sukses mengeksekusi penalti pada menit ke-72 untuk menyamakan skor menjadi 1-1 sehingga penentuan pemenang harus dilakukan lewat adu penalti.
Yang kedua, pemain klub Swiss Basel itu menjadi eksekutor kelima yang menentukan kemenangan Paraguay atas Brasil setelah tendangan kerasnya lagi-lagi gagal diantisipasi dengan baik oleh kiper Brasil Jefferson de Oliviera sehingga Paraguay menang adu penalti 4-2.
Dengan ‘kenikmatan’ yang diperolehnya setelah tampil dua kali sebagai pahlawan, seharusnya pemain yang baru berusia 21 tahun itu layak bergembira. Namun kenyataannya kenikmatan itu berubah menjadi pembawa sengsara, karena pamannya di Paraguay meninggal dunia karena serangan jantung setelah Derlis mencetak gol penalti penentu kemenangan.
“Kenapa harus hari ini paman? Kenapa? Kamu meninggalkanku setelah kena serangan jantung akibat saya memberimu begitu banyak kesenangan dan kegembiraan (karena Paraguay menang), saya tak dapat memercayai ini,” tulis Derlis dalam akun Twitter-nya yang juga memposting foto sang paman.
Penampilan Derlis di Copa America 2015 mengingatkan tentang striker bintang Paraguay Roque Santa Cruz yang masih dalam usia belasan tahun ketika memulai debutnya bersama Timnas Paraguay. Roque kini menjadi kapten Timnas Paraguay di Copa America 2015.
Derlis pun agaknya bakal menjadi andalan lini depan Los Guaranies, julukan Timnas Paraguay, untuk jangka panjang hingga belasan tahun ke depan, mengingat usianya saat ini yang masih belia.