Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKANDAL KORUPSI FIFA: Julius Baer Mulai Investigasi Internal

Manajemen Bank Swiss Julius Baer mengungkapkan bahwa mereka memulai investigasi internal berkaitan dengan merebaknya skandal korupsi yang menerpa Federation Internationale de Football Association (FIFA).
Kantor pusat Julius Baer di Zurich, Swiss/Reuters-Michael Buholzer
Kantor pusat Julius Baer di Zurich, Swiss/Reuters-Michael Buholzer

Bisnis.com, JAKARTA -  Manajemen Bank Swiss Julius Baer mengungkapkan bahwa mereka memulai investigasi internal berkaitan dengan merebaknya skandal korupsi yang menerpa Federation Internationale de Football Association (FIFA).

Julis Baer, bank Swiss terbesar ketiga, merupakan salah satu dari sejumlah bank yang disebutkan dalam lembaran yang dikeluarkan oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat yang diduga berhubungan dengan pejabat FIFA.

“Kami meluncurkan investigasi internal dan kami bekerja sama penuh dengan otoritas yang berwenang,” demikian pernyataan juru bicara institusi finansial yang berbasis di Zurich tersebut pada Rabu (17/6/2015).

Juru bicara itu menolak memerinci kapan dimulainya investigasi tersebut ataupun pihak berwenang mana yang akan diajak untuk bekerja sama.

Skandal suap dan korupsi FIFA mengemuka pada akhir Mei lalu ketika sedikitnya tujuh pejabat FIFA ditangkap di Zurich menjelang dimulainya kongres organisasi tersebut yang mengagendakan di antaranya pemilihan presiden.

Dalam pemilihan Presiden FIFA pada 30 Mei, pejabat incumbent Sepp Blatter, yang berkewarganegaraan Swiss, kembali muncul meneruskan posisinya di puncak kewenangan badan sepak bola internasional tersebut.

Namun, seiring dengan derasnya arus hujatan terhadap Blatter yang dianggap sebagai salah satu aktor pemicu maraknya skandal korupsi di FIFA selama 16 tahun masa kepemimpinannya, dia pun memilih untuk mengundurkan diri pada 2 Juni.

Meskipun begitu, belakangan muncul lagi dukungan untuk meneruskan kepemimpinanya di FIFA terutama datang dari asosiasi sepak bola negara-negara di Asia dan Afrika, sehingga lelaki berusia 79 tahun itu mengatakan membuka kemungkinan untuk bertahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper