Bisnis.com, JAKARTA - Timnas Maroko, yang dihukum Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) tak boleh ikut Piala Afrika 2017 dan 2018, akhirnya diperbolehkan terlibat dalam turnamen tersebut setelah Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) membatalkan keputusan CAF.
CAF menghukum Federasi Sepak Bola Maroko (FRMF) dengan skors dan denda 1 juta dolar AS setelah negara itu memutuskan tidak menjadi tuan rumah Piala Afrika 2015, di tengah kekhawatiran terkait penyebaran virus Ebola.
CAS mengatakan bahwa pihaknya menegakkan banding dalam proporsi yang besar. "Sanksi-sanksi yang dijatuhkan CAF kepada RFMF telah dikesampingkan, dengan pengecualian terhadap denda, yang dikurangi menjadi 50.000 dolar AS."
CAF juga mewajibkan RFMF untuk membayar 8 juta euro “untuk kerusakan-kerusakan yang diberikan kepada CAF dan mitra-mitranya." Soal ini, CAS mengatakan "permintaan terkait kompensasi untuk kemungkinan kerusakan yang disebabkan oleh FRMF kepada CAF masih akan diperiksa oleh yuridiksi lain."
RFMF meminta agar Piala Afrika 2015, yang akhirnya dipindahkan pada menit terakhir ke Guinea Khatulistiwa dan dimenangi oleh Pantai Gading pada 8 Februari, untuk ditunda karena kecemasan terhadap potensi menyebarnya virus Ebola, dan kemudian menolak menjadi tuan rumah ketika mereka tidak diizinkan untuk menundanya.
Divisi Afrika pada persatuan pemain profesional FIFPro telah mengecam para petinggi CAF terkait dengan perlakuan mereka terhadap Maroko.