Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun telah meminta maaf atas komentar kerasnya yang dinilai menghina Prancis, striker Paris Saint-Germain (PSG) Zlatan Ibrahimovic bakal terkena sanksi dari otoritas sepak bola negara juara Piala Dunia 1998 itu.
Pemain Timnas Swedia berdarah Bosnia-Kroasia itu mengeluarkan cercaan kepada Prancis setelah PSG kalah dengan skor tipis 2-3 dari Bordeaux dalam lanjutan Liga Prancis (Ligue 1), yang membuat juara bertahan melewatkan kesempatan untuk mengkudeta Lyon di posisi puncak klasemen.
Geram dengan keputusan wasit, Ibrahimovic mengumbar kemarahannya begitu keluar lapangan dan berkata saat lewat di depan kamera, "Selama 15 tahun, saya tidak pernah melihat wasit seperti ini. Di negara bodoh ini, negara bodoh ini tidak layak mendapatkan PSG. Kami terlalu bagus untuk negara ini."
Liga Prancis akan mempelajari komentar-komentar terkini dari pemain Swedia itu pada pertemuan yang dilangsungkan pada Kamis (19/3/2015) dan berpeluang menjatuhi sanksi kepadanya.
Pernyataan Ibrahimovic mengundang kemarahan Menteri Olahraga Patrick Kanner yang membuat pemain itu minta maaf. Meskipun Ibrahimovic telah meminta maaf kepada publik, pemimpin National Front sayap kanan Marine Le Pen mengatakan bahwa dia semestinya meninggalkan Prancis.
Sebelumnya otoritas Ligue 1 menjatuhkan skorsing dua pertandingan pada Februari setelah Ibrahimovic menendang pemain lawan.
Dia juga secara kontroversial diusir keluar lapangan saat timnya menyingkirkan Chelsea di Liga Champions pekan lalu, dan akan absen pada kedua pertandingan perempat final.
Ibrahimovic, dalam pernyataan dan di video yang diunggah situs resmi PSG, mengatakan komentar-komentarnya "tidak ditujukan kepada Prancis atau warga Prancis."
"Saya marah dan berada dalam situasi panas saat itu. Jika mereka berpikir komentar-komentar saya menentang mereka atau jika mereka salah menginterpretasikannya, saya dengan tulus meminta maaf," kata Ibrahimovic.
Dia menambahkan, "Jangan membalik-balik berbagai hal. Mari berbicara tentang sepak bola, mari tidak berbicara mengenai apa pun selain sepak bola, karena sepak bola merupakan hal terpenting bagi saya."
Namun permintaan maaf itu tidak meredakan situasi meskipun kemudian Kanner menyambut permintaan maaf itu namun berkata, "Jika seseorang sepenting Zlatan membuat komentar seperti itu, kita semestinya tidak terkejut di mana terdapat berbagai kesulitan di stadion-stadion."
