Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ISL 2015 Belum Direstui Tim 9, Global dan Net Pegang Hak Siar

Dua televisi nasional, yaitu Global TV dan Net TV, akan menyiarkan secara langsung pertandingan kompetisi sepak bola Indonesia Super League (ISL) 2015.
Persib versus Persipura awali kickoff ISL 2015, Jumat (20/2)/Antara
Persib versus Persipura awali kickoff ISL 2015, Jumat (20/2)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Dua televisi nasional, yaitu Global TV dan Net TV, akan menyiarkan secara langsung pertandingan kompetisi sepak bola Indonesia Super League (ISL) 2015.

Kepastian dua televisi menyiarkan ISL disampaikan langsung oleh CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono dan Presiden Direktur BVSport, Hari Widodo di sela "launching" ISL di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/2).

"Kami telah menjalin kerja sama dengan Global TV dan Net TV. Kami juga melakukan kerja sama dengan beberapa saluran berbayar Big TV dan Matrix Garuda," kata Presiden Direktur BVSport Hari Widodo.

Selain melakukan kerja sama dengan saluran televisi berbayar dan tidak (free to air), BVSport selaku pemegang hak siar kompetisi tertinggi di Tanah Air itu juga melakukan kerja sama dengan sejumlah radio seperti RRI serta CBL 91,7 FM Bandung.

"Saat ini kami masih melakukan pembicaraan dengan satu hingga dua televisi free to air. Masih tahap finalisasi," katanya.

Selaku pemegang hak siar, BVsport juga terus berupaya untuk mencari sponsor utama ISL 2015.

Terkait dengan sponsor, BVSport mengaku masih melakukan penjajakan dengan beberapa pihak. Saat ini, kata Hari, pihaknya masih melakukan penjajakan dengan beberapa pihak.

"Calon sponsor sudah ada. Namun, kerja sama masih tahap finalisasi. Insya Allah pekan depan sudah selesai finalisasinya," katanya.

Sesuai dengan rencana, ISL 2015 akan digulirkan mulai 20 Februari. Pertandingan pertama kompetisi tertinggi di Tanah Air itu akan mempertemukan sang juara bertahan Persib Bandung melawan runner up musim lalu, yaitu Persipura Jayapura.

Meski kick off sudah ditentukan, ISL 2015 kemungkinan belum bisa digulirkan sesuai dengan jadwal karena Tim Sembilan bentukan pemerintah merekomendasikan kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk tidak mengeluarkan izin.

Ada beberapa hal yang harus diselesaikan selain tunggakan gaji pemain dan ofisial, di antaranya adalah masalah kontrak pemain dan hingga masalah pajak, baik klub maupun pemain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper