Bisnis.com, JAKARTA - Pantai Gading menjadi juara Piala Afrika 2015, namun pemain terbaik datang dari Ghana, tim yang kalah dalam final melalui adu penalti dengan skor 9-8. Christian Atsu, 23 tahun, terpilih sebagai yang terbaik sepanjang turnamen bola dengan kelas paling tinggi tinggi di Benua Hitam itu.
Atsu terpilih bukan lantaran di menjadi pencetak gol terbanyak, melainkan karena mencetak satu gol terbaik—di antara dua gol—dan piawai mengacak-acak barisan pertahanan lawan yang memungkinkan rekan-rekan satu timnya menjebol gawang lawan.
Dia sendiri hanya mencetak 2 gol kalah satu gol dibandingkan lima pemain yang menjadi top skor dengan 3 gol yakni Thievy Bifouma (Kongo), Dieumeri Mbokani (Republik Demokratik Kongo), Javier Balboa (Guinea Khatulistiwa), Ahmed Akaichi (Tunisia), dan Andre Ayew, rekan satu tim Atsu.
Pemain sayap yang sehari-harinya merumput bersama klub Liga Primer Inggris Everton itu mengontribusi dua gol ketika Ghana menundukkan Guinea dengan skor telak 3-0 pada babak perempat final. Ketika itu satu gol lainnya dicetak oleh Kwesi Appiah.
Satu di antaranya dua gol yang dicetaknya ke gawang Guinea terpilih menjadi gol terbaik sepanjang Piala Afrika 2015. Itu gol yang fantastis, dilepas dengan tendangan keras dari dekat garis lapangan sisi kiri pertahanan lawan, menusuk ke kanan atas gawang Guinea.
Christian Atsu Twasam, begitu nama lengkapnya, lahir di Ada Foah, Ghana, 10 Januari 1992. Dia memulai karier juniornya pada 2009 di Fejenoord Fetteh, klub lokal Ghana yang bermarkas di Goma Fetteh, yang didirikan oleh klub Eredivisie Belanda Fejenoord Rotterdam sebagai pembinaan sepak bola Afrika.
Hanya singgah di klub tersebut, pada tahun yang sama Atsu berangkat ke Portugal pada usia 17 tahun untuk memulai kariernya di Eropa bersama Porto. Pada 2011 dia mulai memperkuat tim senior Porto. Bersama klub itu, Atsu bermain 27 kali dan mencetak 6 gol.
Pada 2013 Chelsea merekrutnya. Namun kenyataannya tidak ada tempat bagi Atsu di skuat reguler asuhan Jose Mourinho. Dia pun tersisihkan dengan dipinjamkan ke klub Belanda Vitesse dan kemudian ke Everton hingga saat ini.
Selepas penampilan hebatnya bersama Ghana di Piala Afrika 2015, boleh jadi Mourinho akan berubah pikiran dan menyediakan satu slot bagi Atsu di skuat utama Chelsea.