Bisnis.com, JAKARTA - Pantai Gading menjadi juara Piala Afrika 2015 setelah menundukkan Ghana melalui adu penalti dengan skor 9-8 dalam pertandingan final di Stadion Bata di Kota Bata, Guinea Khatulistiwa, pada Senin pagi WIB (9/2/2015).
Adu penalti harus dilakukan karena selama pertandingan waktu reguler 2 x 45 menit ditambah perpanjangan waktu 2 x 15 menit skor 0-0 meskipun kaga berlangsung ketat dan beberapa peluang terjadi.
Dalam adu penalti Pantai Gading ‘lolos dari maut’ setelah dua penendang pertamanya, Wilfried Bony dan Gadji Tallo gagal menjebol gawang Ghana yang dikawal Razak Brimah, sementara dua penendang pertama dari Ghana, Wakaso Mubarak dan Jordan Ayew, sukses melakukan tugasnya. Dengan demikian, skor ketika dua tendangan awal telah dieksekusi adalah 0-2 untuk Ghana.
Namun arah angin berubah ketika pada eksekusi ketiga dan keempat justru hal sebaliknya yang terjadi. Dua penendang Pantai Gading sempurna mengeksekusi, yakni Serge Aurier dan Seydou Doumbia, sedangkan tendangan penalti Ghana lewat Afriyie Acquah dan dan Frank Acheampong gagal, sehingga skor 2-2.
Pada tendangan kelima, Yaya Toure dari Pantai Gading dan Andre Ayew berhasil menunaikan tugas dengan baik sehingga skor ketika lima tendangan telah diselesaikan adalah 3-3. Oleh karena itu, adu penalti harus dilanjutkan.
Pada tendangan ke-6 hingga ke-10, Salomon Kalou, Kolo Toure, Wilfried Kanon, Eric Bailly, dan Geoffrey Sere Die dari Pantai Gading serta Jonathan Mensah, Emmanuel Agyemang-Badu, Harrison Afful, Abdul Baba Rahman, dan John Boye dari Ghana sukses melaksanakan tugasnya. Dengan demikian skor 8-8 hingga tendangan ke-10.
Oleh karena 10 dari 11 pemain yang bermain hingga 120 menit telah melakukan tendangan penalti, mau tak mau kiper kedua tim harus ikut menjalan tugas sebagai eksekutor.
Kiper Ghana Razak Brimah gagal menjebol gawang Pantai Gading yang dijaga Boubacar Barry, sebaliknya Barry sukses menembus gawang Brimah, sehingga Pantai Gading menang 9-8.
Ini merupakan kedua kalinya Pantai Gading berhasil menjadi juara Piala Afrika. Tim berjuluk Gajah itu pada 1992 di Senegal menjadi juara juga melalui adu penalti dan lawannya ketika itu juga adalah Ghana. Bahkan skor adu penalti saat itu lebih besar yakni 11-10 sehingga ada satu pemain yang menendang penalti sampai dua kali.
