Bisnis.com, BATA – Guinea Ekuator yang dititahkan the Confederation of African Football sebagai tuan rumah Piala Afrika sedang dibanjiri keluhan oleh tim peserta.
Beberapa pelatih tim nasional yang berlaga di Piala Afrika tahun ini sedikit kesal dengan the Confederation of African Football (CAF).
Pasalnya dalam gelaran Piala Afrika tahun ini banyak fasilitas dan situasi yang bermasalah seperti, kamar hotel yang kurang, fasilitas latihan yang buruk, serta sound system yang mengelegar membuat bising.
Hicham El Amrani, Sekretaris Jendral CAF, mengatakan Guinea Ekuator, negara kecil di Afrika Tengah itu mempersiapkan gelaran Piala Afrika tahun ini dalam waktu dua bulan setelah Maroko mengundurkan diri karena ancaman Virus Ebola.
“Kami telah berjuang semaksimal mungkin bersama tuan rumah untuk memberikan fasilitas yang terbaik untuk kelangsungan turnamen,” ujarnya seperti dilansir Reuters pada Sabtu (17/1).
Dia menambahkan dalam kondisi normal, tuan rumah sebenarnya diberikan kesempatan mempersiapkan diri selama empat tahun, tapi Guinea Ekuator mempersiapkannya hanya dalam 50 hari.
Dua tim Afrika, Kongo dan Burkina Faso dikabarkan sudah mencari hotel pengganti.
Di hotel yang pertama Kongo bermasalah dengan jumlah kamar, sedangkan Burkina Faso meminta pindah karena mereka berada satu hotel dengan kontingen media massa dengan jumlah besar.
“Panitia tidak terorganisir, bayangkan saja, beberapa pemain dan staff saya tidak dapat kamar,” keluh Claude Le Roy, Pelatih Kongo.
Sementara itu, gladi resik menjelang pembukaan Piala Afrika membuat tim peserta turnamen terganggu saat melakukan latihan maupun ketika beristirahat.
“Kondisi ini membuat saya sedih, para pemain berharap merasakan perayaan yang luar biasa untuk turnamen terbesar di benua ini. Tapi, apa daya sejak pertama kali mendarat di sini hanya kekacauan yang ada,” lanjutnya.