Bisnis.com, JAKARTA - Final Piala AFF 2014 antara Thailand vs Malaysia mempertemukan dua generasi yang berbeda, jika Thailand mempercayakan pada pemain muda, Malaysia bersandar pada pemain berpengalaman.
Pemanggilan pemain berpengelaman oleh Malaysia karena mereka ingin mengembalikan tropi AFF Suzuki Cup untuk kedua kalinya. Terhitung hanya tiga pemain dalam skuad mereka berusia di bawah 25 tahun dan hanya segelintir yang tidak bermain di kompetisi edisi sebelumnya.
Berikut profil tiga pemain Harimau Malaya yang punya pengaruh besar di final 2014.
Shukor Adan, bek/gelandang dan kapten
Anggota skuad tertua dengan usia 35 tahun, Shukor Adan, kembali tampil tahun ini di AFF Suzuki Cup dan menjadi komandan di lapangan bagi Malaysia selama perjalanan mereka ke final.
Kembali dipanggil timnas pada September oleh pelatih Dollah Salleh setelah absen cukup lama dari laga Internasional dan diberi jabatan kapten, pemain Felda United ini memulai turnamen dengan tugas yang familiar baginya sebagai gelandang bertahan sebelum sukses memerankan posisi bek tengah dalam kemenangan krusial atas Singapura dan Vietnam, mencetak gol internasional di laga kedua.
Peran pentingnya dalam tim ini dapat sorotan terbaik saat ia absen karena sanksi larangan bermain pada semifinal leg pertama ketika pertahanan Malaysia tampak rapuh dengan derasnya serangan balik Vietnam.
Safiq Rahim, gelandang
Kapten Malaysia saat sukses menjuarai AFF Suzuki Cup 2010, Safiq Rahim menyerahkan ban kapten kepada Shukor Adan pada awal turnamen namun ia terus memainkan peran kunci bagi Harimau Malaya dan memimpin daftar pencetak gol dengan empat gol.
Didera cedera lutut sebelum turnamen, gelandang mungil ini hanya duduk di bench kala bermain imbang tanpa gol lawan Myanmar di laga pembuka namun ia selalu menjadi pemain inti pada empat laga terakhir Malaysia dan selalu mencetak gol di setiap laga itu.
Tiga golnya lahir dari eksekusi penalti, termasuk gol yang terjadi pada menit akhir yang krusial lawan Singapura serta pada menit keempat di Hanoi yang mengubah keunggulan atas Vietnam. Namun, ia menunjukkan bahwa dirinya lebih dari sekedar spesialis bola mati dengan gol yang dicetak dari aksi individunya saat kalah 3-2 dari Thailand.
Indra Putra Mahayuddin, Penyerang
Seperti Shukor Adan, Indra Putra Mahayuddin juga mendapatkan kejutan ketika kembali dipanggil pada bulan September setelah lama tak terlibat dalam laga internasional dan pemain berusia 33 tahun tersebut lebih dari sekedar membayar kepercayaan Dollah Salleh dengan beberapa penampilan gemilang dalam turnamen 2014.
Setelah melakoni debut dalam Kejuaraan Sepakbola ASEAN pada 2002, penyerang lincah ini menjaringkan gol ke delapannya di kompetisi ini ketika ia mencetak gol penentu kemenangan 3-1 atas Singapura pada babak penyisihan grup.
Selalu muncul dari bangku cadangan dalam empat laga awal Malaysia, ia kemudian tampil sejak menit awal pada semifinal leg kedua dan terbukti menjadi duri tajam bagi pertahanan Vietnam, memenangkan penalty di awal laga dan kemudian umpan silangnya mengenai pemain belakang Vietnam hingga berbelok arah dan masuk ke gawang sebagai gol ketiga yang membunuh lawannya.