Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PIALA KONFEDERASI 2013: Sekadar Mencari Runner Up?

BISNIS.COM, JAKARTA - Piala Konfederasi 2013 segera dimulai pada Sabtu (15/06/2013) dan dijadwalkan berlangsung selama 15 hari. Turnamen edisi kesembilan ini merupakan pesta awal bagi perhelatan akbar Piala Dunia 2014.Delapan kontestan terbagi dalam

BISNIS.COM, JAKARTA - Piala Konfederasi 2013 segera dimulai pada Sabtu (15/06/2013) dan dijadwalkan berlangsung selama 15 hari. Turnamen edisi kesembilan ini merupakan pesta awal bagi perhelatan akbar Piala Dunia 2014.

Delapan kontestan terbagi dalam dua grup. Grup A dihuni oleh tuan rumah Brasil, Italia sebagai runner up Euro 2012, Meksiko sebagai juara Piala Emas (turnamen antarnegara zona Amerika Tengah, Amerika Utara, dan Karibia/Concacaf), dan juara Piala Asia 2011 Jepang.

Italia sebenarnya tidak mempunyai slot untuk ikut turnamen ini.

Namun, karena juara Euro 2012 adalah Spanyol yang juga berhak masuk Piala Konfederasi 2013 karena juara Piala Dunia 2010, maka sebagai peringkat kedua Italia mendapat hadiah menggantikan posisi juara Euro 2012 untuk terlibat dalam turnamen ini.

Adapun kontestan yang tergabung dalam Grup B adalah juara dunia Spanyol, juara Copa America 2011 Uruguay, juara Piala Afrika 2013 Nigeria, dan Tahiti sebagai juara Oceania Football Confederation (OFC) Nations Cup 2012.

Brasil merupakan juara bertahan setelah pada final Piala Konfederasi 4 tahun lalu menumpas perlawanan Amerika Serikat 3-2.

Di sisi lain, Spanyol, Italia, dan Uruguay berpeluang untuk menjadi yang ketiga setelah Argentina dan Prancis sebagai tim yang pernah menjuarai tiga turnamen besar yakni Piala Dunia, Olimpiade, dan Piala Konfederasi.

Tentu menarik ditunggu apakah Brasil sebagai tuan rumah akan mengukuhkan diri sebagai juara terbanyak turnamen yang pada awalnya diprakarsai oleh Arab Saudi dan bernama Piala Raja Fahd ini. Sejak dihelat pertama kali di Arab Saudi pada 1992, Brasil telah memenanginya tiga kali pada 1997, 2005, dan 2009.

Jadi, apabila tuan rumah mampu kembali menjadi kampiun untuk ketiga kali berturut-turut, tim Samba pantas memproklamirkan diri sebagai yang terkuat dengan mencapai puncak sebanyak empat kali. Tetapi, agaknya itu bukan perkara gampang bagi tim besutan Luiz Felipe Scolari.

Bahkan, melihat kekuatan Spanyol yang begitu mendominasi selama 5 tahun belakangan ini-sejak Januari 2008 hingga saat ini memenangi 69 pertandingan, tujuh seri, dan hanya enam kalah-bersamaan dengan melorotnya prestasi timnas Brasil di berbagai ajang selama 3 tahun terakhir, membuat wajar saja jika ada yang menilai Piala Konfederasi kali ini sekadar untuk mencari runner up, karena Spanyol hampir pasti jadi jawaranya.

Sekadar proses mencari runner up pada turnamen kali ini juga bakal berlangsung di fase grup. Mari kita simak peta kekuatan di Grup A. Walaupun Brasil tengah melempem dan peringkat FIFA-nya terpuruk di level 22, tetap saja A Selecao memiliki potensi terbesar untuk memuncaki Grup A apabila melihat kualitas data terakhir rival-rivalnya.

Catatan terakhir sebelum perhelatan Piala Konfederasi 2013, Brasil menorehkan kemenangan tiga gol tanpa balas atas Prancis dalam laga persahabatan di Porto Alegre.

Meskipun sebagian orang boleh bilang bahwa hasil itu bisa diperoleh karena Les Bleus hanya membawa skuat muda, tetap saja kemenangan tersebut sangat berarti untuk membangkitkan 'api' pasukan Samba mengingat 7 hari sebelumnya mereka hanya mampu main imbang saat menjamu Inggris di Stadion Maracana, Rio de Janeiro.

Brasil layak diapungkan menjadi jawara Grup A lebih disebabkan oleh buruknya penampilan dua kompetitor utamanya, Italia dan Meksiko. Pada laga pemanasan melawan Haiti, yang bukan kekuatan utama di zona Concacaf, Italia tertahan 2 - 2 walaupun sempat membuka keunggulan saat pertandingan baru berjalan 18 detik.

Sepanjang 2013 Italia menorehkan hasil yang jauh dari mengesankan. Dari enam pertandingan resmi, hanya dua kali menang melawan tim lemah yakni Malta 2 - 0 (Pra-Piala Dunia) dan San Marino 4 - 0 pada pertandingan persahabatan.

Selebihnya hanya imbang 1 - 1 melawan Belanda, 2 - 2 lawan Brasil, tanpa gol saat jumpa Republik Ceska, dan 2 - 2 kontra Haiti.

Kondisi Meksiko tak jauh beda dengan Italia. Meskipun merupakan salah satu kekuatan sepak bola di kawasan Concacaf, raihan Francisco Javier Rodriguez dkk. sepanjang 2013 tidak layak disebut mentereng.

Terlebih lagi, dalam tiga pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Azteca, stadion yang selama ini angker bagi tim tamu, pasukan asuhan Jose Manuel de la Torre hanya sanggup main imbang tanpa gol saat menjamu Jamaika, AS, dan Kosta Rika.

Secara keseluruhan dalam kualifikasi Piala Dunia, Meksiko telah main enam kali dan kini hanya menempati peringkat ketiga dengan angka 8 di bawah AS dan Kosta Rika. Memang peringkat ketiga pun mendapat tiket langsung lolos ke Brasil 2014.

Masalahnya, kompetitor Meksiko baru main lima kali dan selisih perolehan angka sangat tipis. Honduras, yang baru main lima kali dengan raihan angka 7 dan kini di peringkat keempat, jadi ancaman besar bagi Meksiko.

Satu kontestan lagi di Grup A adalah Jepang, yang di antara delapan peserta Piala Konfederasi 2013 merupakan satu dari dua tim-bersama Brasil sebagai tuan rumah-yang sudah pasti lolos ke putaran final Piala Dunia 2014.

Pasukan Samurai Biru, sebagaimana biasanya, hampir dapat dipastikan selalu tampil menyala-nyala. Tapi, ketiga pesaingnya tetap akan terlalu berat bagi Jepang.

Dengan begitu, Brasil layak diapungkan sebagai jawara Grup A, sedangkan Italia dan Meksiko akan berebut posisi kedua untuk menghadapi peringkat pertama Grup B di semifinal.

Di Grup B, Spanyol jelas kandidat terkuat untuk duduk di posisi teratas. Aksi impresifnya sejak 2008 jelas sulit dibantah. Tinggal Uruguay dan Nigeria berebut posisi kedua.

Nigeria sedang dalam performa bagus. Elang Super tengah memimpin Grup F sehingga hampir pasti melaju ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Afrika.

Di sisi lain, Uruguay sedang tertatih-tatih melakoni babak kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Selatan dan kini hanya berada di peringkat kelima di bawah Argentina, Kolombia, Ekuador, dan Chile.

Hanya saja, dalam dua pertandingan terakhir tim besutan Oscar Washington Tabarez mampu memetik dua kemenangan masing-masing 1 - 0 yakni saat menjamu Prancis dalam laga persahabatan dan ketika bertamu ke Venezuela dalam laga kualifikasi Piala Dunia.

Satu tim lagi, Tahiti, merupakan satu-satunya kontestan Piala Konfederasi 2013 yang sudah pasti tidak lolos ke Piala Dunia 2014. Tahiti lolos ke Piala Konfederasi karena menjuarai OFC Nations Cup tahun lalu. Tetapi putaran akhir OFC Nations Cup 2012 itu hanya merupakan babak kedua dari kualifikasi Piala Dunia zona Oseania.

Empat tim teratas dari putaran akhir OFC Nations Cup 2012 melaju ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia.

Mereka adalah Tahiti, Kaledonia Baru, Selandia Baru, dan Kepulauan Solomon. Baru pada babak inilah Selandia Baru menampilkan kekuatan terbaiknya sehingga akhirnya menjuarai babak kualifikasi Piala Dunia 2014, sedangkan Tahiti hanya ada di posisi ketiga.

Meskipun menjadi jawara zona Oseania, Selandia Baru masih harus menunggu peringkat keempat zona Concacaf-dalam klasemen sementara ditempati Honduras-untuk meraih satu tiket ke Brasil tahun depan. Keduanya menjalani play off kandang tandang pada 15 dan 19 November 2013.

Dengan demikian, Spanyol memuncaki Grup B, sedangkan Nigeria dan Uruguay berebut posisi kedua. Posisi akhir Nigeria dan Uruguay bukan hanya tergantung pada hasil akhir laga keduanya, melainkan juga hasil saat jumpa Spanyol.

Dari sembilan pertemuan Spanyol versus Uruguay, La Roja unggul empat kali dan lima sisanya imbang. Artinya tak satu kali pun Uruguay bisa mengalahkan Spanyol. Di sisi lain, Nigeria menekuk Spanyol 3 - 2 pada ajang Piala Dunia 1998 yang merupakan pertemuan kedua tim satu-satunya.

Melihat hasil itu, Nigeria agak lebih pantas lolos ke semifinal daripada Uruguay.

Namun, hasilnya akan berbeda kalau Uruguay sanggup memaksakan hasil imbang keenam saat bertemu Spanyol, sementara juara dunia 2010 itu-dengan kekuatan berkali lipat dibandingkan dengan 1998-mampu revans atas Nigeria. Jika itu yang terjadi, maka La Celeste-lah yang melaju ke babak empat besar.

Jadi, baik Grup A maupun Grup B, bisa dikatakan persaingan hanya untuk menentukan posisi kedua untuk mendampingi Brasil dan Spanyol ke semifinal.
Di babak semifinal, Brasil pantas diunggulkan baik melawan Uruguay ataupun Nigeria. Begitu pula Spanyol, layak dijagokan melawan Meksiko ataupun Italia.

Artinya, Brasil dan Spanyol, dua tim yang sama-sama pemegang rekor tidak terkalahkan secara berturut-turut paling banyak, yakni 35 pertandingan, beradu di partai puncak.

Nah, jika benar turnamen ini sekadar untuk mencari runner up, Spanyol akan menjadi negara keempat yang mampu merebut posisi tertinggi di turnamen besar Piala Dunia, Olimpiade, dan Piala Konfederasi.  (ra)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper