Shin menambahkan, dirinya menuntut komitmen dan tanggung jawab Elkan apabila ia ingin terus membela Timnas Indonesia.
Dia juga meminta Elkan berterus terang apakah ingin kembali ke skuad Merah Putih atau tidak.
"Memang itu wewenang ada di saya (memanggil pemain). Tetapi yang saya pikirkan, walaupun bukan orang Indonesia, tetapi sebagai pelatih kepala timnas Indonesia, saya anggap kalau mau jadi pemain Timnas Indonesia mengenakan langsung Garuda di dada, mereka harus benar-benar bertanggung jawab dan tidak boleh mengecewakan masyarakat dan suporter," ujar Shin Tae-yong
Kata Erick Thohir soal Hubungan Elkan Baggot dan STY
Di sisi lain, Ketua Umum PSSI Erick Thohir ikut bersuara mengenai pertanyaan hubungan antara Elkan Baggot dan STY.
Ia pun meminta bek tengah Elkan Baggott membuka diri agar dirinya bisa dipanggil kembali ke tim nasional Indonesia.
"Tentu Elkan mesti membuka diri. Dia pemain berpotensi. Namun, tim nasional Indonesia adalah soal tim bukan individu," ujar Erick di Jakarta, Jumat.
Dia menyarankan Elkan supaya mencari kecocokan dengan visi dan misi pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong.
Erick menekankan, ego mesti ditekan supaya semua pihak memiliki komitmen yang sama untuk membawa tim nasional Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Elkan harus memiliki komitmen untuk membangun timnas," kata pria yang juga Menteri BUMN itu.
Menurut Erick, Elkan harus memikirkan kembali posisinya di timnas Indonesia. Sebab, dia menilai Elkan memiliki potensi lebih besar untuk berprestasi ketika memperkuat skuad berjuluk "Garuda" itu.
"Kesempatan untuk berprestasi itu jauh lebih besar daripada ketika dia bergabung dengan timnas negara lain. Elkan perlu memikirkan nilai-nilai yang didapatkannya saat bersama timnas Indonesia," tutur Erick.
Shin memang tidak membeberkan alasan kenapa dirinya menepikan pesepak bola berusia 21 tahun yang kini dipinjamkan klubnya Ipswich Town ke Blackpool itu.
Namun, kebijakan itu diduga muncul lantaran Elkan Baggott tidak memenuhi panggilan STY untuk memperkuat timnas U-23 Indonesia yang berlaga di kualifikasi Olimpiade 2024 pada Mei.
Terkait hal itu, Erick Thohir memastikan bahwa dirinya menghormati kebijakan apapun yang diambil Shin Tae-yong terkait timnas.
"Coach Shin memiliki prinsip dan kebijakan yang keras. Saya harus menghormati itu," ujar Erick