Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketum PSSI Minta Renovasi JIS Jangan Dicampurkan dengan Politik

Dalam tinjauan tersebut disimpulkan bahwa rumput stadion JIS harus diperbaiki karena dinilai belum memiliki standar FIFA.
Ketum PSSI, Erick Thohir/PSSI
Ketum PSSI, Erick Thohir/PSSI

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menepis rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) bermuatan politis dikarenakan pihaknya sudah berencana akan merenovasi sebanyak 22 stadion sepak bola Indonesia.

"Ini niat baik semua, apalagi niat baik pecinta sepak bola jangan dirunyami isu politik. Pemilihan presiden jalan aja sendiri," kata Erick kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Sebelumnya, Erick Thohir bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan PJ Gubernur DKI Jakarta meninjau kualitas infrastruktur stadion JIS yang dibangun pada era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam tinjauan tersebut disimpulkan bahwa rumput stadion JIS harus diperbaiki karena dinilai belum memiliki standar FIFA. Rencananya, JIS akan digunakan sebagai salah satu stadion penyelenggaraan Piala Dunia U-17, namun memerlukan renovasi terlebih dulu.

Rencana renovasi 22 stadion sepak bola di Indonesia tersebut, kata Erick, sudah tercantum dalam cetak biru "Garuda Terbang Tinggi 2045" yang merupakan tawaran dari Indonesia agar tidak terkena sanksi FIFA saat terjadi tragedi Kanjuruhan dan pembatalan Piala Dunia U-20.

Sebanyak 22 stadion yang akan direnovasi pun tidak hanya di Jakarta, melainkan juga di daerah lainnya di Indonesia. Bahkan selain rencana renovasi 22 stadion, juga ditambahkan dengan rencana renovasi 16 stadion Liga 1 agar dapat menggunakan sistem video asisten wasit (VAR).

Erick mengatakan, renovasi 16 stadion menggunakan VAR akan disinergikan dengan renovasi 22 stadion yang sudah direncanakan oleh PSSI.

"Saya berharap ini jangan jadi polemik, seakan-akan politik. Kita ingin mendorong lebih banyak stadion berstandar FIFA," kata Erick.

Ketua Umum PSSI yang juga Menteri BUMN tersebut mengatakan kualitas rumput lapangan untuk ajang turnamen FIFA, yang akan digunakan beberapa pertandingan dalam satu periode waktu tertentu, harus memiliki standar yang tinggi. Dia menerangkan bahwa standar internasional berbeda dengan standar FIFA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper