Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menpora Pastikan Pengembangan dan Pembinaan Atlet Difabel Terus Diperhatikan

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Ario Bimo Nandito Ariotedjo memastikan pengembangan dan pembinaan atlet difabel dapat terus membaik seiring waktu.
Dito Ariotedjo dilantik menjadi Menpora / Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Dito Ariotedjo dilantik menjadi Menpora / Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Ario Bimo Nandito Ariotedjo memastikan pengembangan dan pembinaan atlet difabel juga menjadi aspek penting yang terus ditekankan oleh Pemerintah. Hal ini dia sampaikan saat ditemui Bisnis di Istana Wakil Presiden, Rabu (26/3/2023).

Menurutnya, salah satu upaya terdekat pemerintah adalah terus meningkatkan terkait aspek fasilitas yang dibutuhkan atlet-atlet ke depan.

“Pasti [akan ditingkatkan], untuk atlet disabilitas kita pertama fokus untuk membangun pusat pelatihan yang di Solo diperbaiki dan diperbagus,” katanya.

Dia mengaku telah melakukan koordinasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai langkah-langkah pembinaan dan pengembangan prestasi atlet difabel ke depan.

“Saya juga telah minta izin ke Presiden untuk juga fokus meningkatkan [prestasi] atlet disabilitas, karena secara potensi dan prestasi selalu terbukti dan selalu menginspirasi. Itu yang akan menjadi salah satu fokus saya. inshaAllah Mei nanti saya akan ke Solo juga,” ujarnya.

Tak hanya itu, dia juga mengatakan bahwa akan terus mendorong swasta-swasta dan pendanaan hibah dari asing ini untuk membangun atmosfer olahraga di Tanah Air, termasuk untuk atlet-atlet difabel.

“Untuk penambahan fasilitas, tentu butuh anggaran. Jadi memang ada dua postur sumber anggaran dari Negara. Kemarin saya sudah sampaikan memang harus dilakukan koordinasi tingkat lanjut untuk peningkatannya. Namun, kami juga akan mendorong swasta-swasta dan pendanaan hibah dari asing ini untuk membangun olahraga kita. Seperti CSR, banyak sebenarnya, hibah dari luar Negeri,” tandasnya.

Selain itu, dua mengatakan dalam waktu dekat atlet-atlet Special Olympics Indonesia (SOIna) sedang menyiapkan delegasi berkekuatan 25 orang untuk mengikuti Special Olympics World Games di Berlin, 12-25 Juni 2023. Para atlet akan bertanding tujuh cabang olahraga sesuai dengan jatah yang ditetapkan International Olympics.

“Untuk target kami optimistis tentunya, karena atlet difabel Indonesia sangat berpotensi,” pungkas Dito.

Sebelumnya,  Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyampaikan harapannya kepada Ario Bimo Nandito Ariotedjo selaku Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) baru agar turut memperhatikan atlet difabel. Menurut Ganjar Pranowo, atlet Olimpiade Khusus penyandang disabilitas intelektual pun turut mengukir prestasi.

Salah satunya dalam agenda Special Olympics World Summer Games (SOWSG) di Los Angeles, Amerika Serikat pada 2015 kala mereka meraih 19 emas, 12 perak, dan sembilan perunggu.

"Kemudian, karena atlet difabel itu pusatnya ada di Jawa Tengah, yaitu di Solo, sehingga kami dari pemerintah daerah dan pemerintah kota mendukung agar menteri pemuda dan olahraga yang baru juga dapat memberikan perhatian khusus kepada atlet-atlet difabel kita karena paralimpik ini adalah jagoan," ujar Ganjar Pranowo kepada Bisnis saat ditemui di Masjid Raya Baiturrahman, Semarang, Senin (3/4/2023).

Dia mengatakan selain mematok target sembilan emas, delegasi Indonesia juga berniat membidik kesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Special Olympics World Games 2031.

"Tentunya dalam waktu dekat, kami akan memberangkatkan mereka atlet SOIna untuk berlaga di Berlin. Sebelumnya, kami sudah bertemu Menpora lama untuk menggalang dana dan saat ini semoga perhatian kepada mereka sama," tuturnya.

Ganjar yang juga Ketua Dewan Pembina Special Olympics Indonesia (SOIna) sebelumnya memang melakukan penggalangan dukungan bersama dengan para tokoh masyarakat untuk kesuksesan kontingan Indonesia di SOWSG 2023 dalam sebuah acara Gala Dinner yang berlangsung pada 25 Januari 2023 di Museum Nasional, Jakarta.

Oleh sebab itu, Gubernur Jateng itu berharap agar Dito dapat memberikan penyetaraan kesempatan bagi atlet-atlet difabel ke depannya agar makin deras dalam memberikan prestasi bagi Tanah Air.

"Saya harap selalu ada penyetaraan, semoga ini [dukungan ke atlet difabel] terus dilanjutkan dan digenjot karena mereka atlet yang membanggakan," pungkas Ganjar.

Dalam catatan Special Olympics Indonesia (SOIna), kontingen Indonesia meraih sembilan emas, sembilan perak dan empat perunggu pada SOWSG 2007 di Shanghai, China.

Prestasi di ajang yang sama meningkat dalam turnamen berikutnya di SOWSG 2011 di Athena, Yunani. Indonesia menyabet 15 emas, 13 perak dan 11 perunggu.

Kemudian, peningkatan prestasi kembali terjadi pada gelaran serupa di Los Angeles, USA, 2015 sebanyak 19 emas, 12 perak dan 9 perunggu diraih para atlit Indonesia.

Namun, pada SOWSG XV 2019 di Abu Dhabi, UEA, terjadi penurunan. Indonesia hanya meraih 11 emas, 6 perak dan 4 perunggu untuk dibawa pulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper