Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Ketum PSSI) Erick Thohir menyampaikan bahwa dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengundang punggawa tim nasional (timnas) Garuda U-20 untuk menghadap ke Istana Negara.
“Tadi disampaikan, Presiden akan juga mengundang Timnas U-20 dalam satu, dua hari ini. Tentu ada mekanisme dari istana yang akan melakukan itu. Bapak Presiden sudah menyampaikan solusi-solusinya. Tentu saya bilang, ‘Bapak saya ikut aja’, karena [Presiden menilai] pemerintah harus hadir,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Presiden, Jumat (31/3/2023).
Meski begitu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menegaskan bahwa kehadiran Pemerintah agar tak diartikan sebagai bentuk intervensi. Mengingat saat pemilihan pengurus PSSI periode 2023-2027 pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Kamis (16/2/2023) dinilai ada indikasi campur tangan Pemerintah.
“Kemarin pemilihan Ketua PSSI sempat ada isu seakan-akan pemerintah selalu mengintervensi, padahal sebenarnya statuta FIFA jelas siapapun boleh menjadi exco selama mengikuti statuta. Ini yang kenapa saya rasa peran pemerintah untuk pembangunan tim nasional, infrastruktur memang penting,” katanya.
Penyebabnya, Erick menilai bahwa meskipun Indonesia tengah berupaya berproses untuk menuju sebagai Negara maju, tetapi jugatak ingin melepaskan potensi majunya olahraga di Tanah Air.
“Tidak mungkin ini bagian dari bagaimana kita membentuk dorongan supaya terciptanya olahraga yang baik dan kita selaraskan program ini secara bersama-sama,” imbuh Erick.
Baca Juga
Sebelumnya, Tim nasional (timnas) U-20 Indonesia kompak mengenakan pita hitam untuk memberikan simbolisasi matinya mimpi tunas muda usai pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Pemain timnas U-20 Indonesia Kadek Arel Priyatna mengaku bahwa rasa sedih yang mendalam harus dialami para penggawa Garuda Muda akibat pembatalan Piala Dunia U-20.
Tunas-tunas muda memendam rasa kecewa lantaran tak bisa berlaga di pentas dunia yang kerap melahirkan pemain bintang itu.
"Perasaan kita tentu sangat sedih dan kecewa. Kita sudah latihan bersama sekitar dua tahun tapi apa boleh buat, kejadian ini buat mimpi kita terkubur," ujar Kadek Arel di acara "Jeritan Hati Pemain Timnas U-20" di Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Kadek yang datang bersama pemain timnas U-20 lainnya, Hugo Samir, kompak mengenakan pita hitam tepat di lengan sebelah logo Garuda.
Raut wajah keduanya begitu muram dan kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan rasa kecewa yang mendalam.
Dia menyebut pita hitam merupakan tanda bahwa telah terkuburnya mimpi anak muda Indonesia untuk bisa berlaga di pentas dunia.
"Ini kita memakai simbol pita hitam, simbol duka cita terhadap Piala Dunia U-20 yang batal. Kita berharap para suporter juga bisa menggunakannya (pita hitam)," kata Kadek.
Kadek mengatakan pengumuman pembatalan merupakan momen yang sangat menyedihkan bagi seluruh skuad timnas U-20 Indonesia.
Para pemain dan seluruh official, ucap Kadek, tak kuasa menahan tangis saat mendapat informasi pembatalan.