Sebulan Erick Thohir Jadi Ketum PSSI: Bangun Training Centre, Liga 2 Berhenti, Kritik Naturalisasi
Kinerja Erick Thohir Jadi Ketua Umum PSSI
1. Bangun Training Centre Timnas Indonesia
Dalam pertemuan bersama Presiden Joko Widodo, Kepala Negara menjanjikan lahan untuk membangun training centre timnas Indonesia kepada PSSI di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal itu bukan isapan jempol belaka. Pada 24 Februari 2023, perwakilan PSSI termasuk Erick Thohir diundang oleh Jokowi ke IKN dalam rangka meninjau lahan training centre.
Nantinya, akan ada delapan lapangan latihan yang dibangun di IKN dengan dana FIFA. Pengelolaan training centre itu akan diserahkan kepada PSSI.
"Terima kasih Pak Presiden, kami bersama dengan Exco PSSI, sebuah kehormatan luar biasa, Bapak sudah memutuskan pembangunan training centre di tengah kota. Kami pastikan akan selesai segera karena dana dari FIFA sudah disiapkan," ujar Erick Thohir.
2. Hentikan Liga 2
Salah satu janji kampanye Erick Thohir untuk menjadi Ketua Umum PSSI adalah melanjutkan Liga 2 dan Liga 3 yang dihentikan sejak Januari lalu.
Namun, pada pertemuan antara PSSI dengan perwakilan klub Liga 1 dan Liga 2, menghasilkan keputusan kompetisi tak bisa dilanjutkan.
Baca Juga
Pengurus PSSI akan menunjuk operator kompetisi baru untuk Liga 2, dan menggulirkan musim baru pada November 2023 hingga Juni 2024.
"Kalau dibilang saya melanggar janji, segala sesuatu itu butuh waktu. Saya bukan tipe pemimpin yang ingkar janji, saya tidak pernah melanggar janji. Ini era kepemimpinan egaliter bukan otoriter. Kalau kita mau membangun sepak bola lebih maju, harus bersama bukan individu," kata Erick Thohir dalam konferensi pers di GBK Arena, Minggu (5/3/2023).
3. Kritik dari Pemain Naturalisasi
Dalam pertemuan dengan tim Liga 1 dan Liga 2, ada pula keputusan soal pembatasan pemain naturalisasi di sebuah klub.
PSSI membatasi setiap tim Liga 1 dan Liga 2 hanya diizinkan memakai satu pemain naturalisasi. Sebelumnya, tak ada aturan yang jelas soal kuota pemain naturalisasi di tim Liga Indonesia.
"PSSI mengambil posisi. Kalau bisa dan harus bisa, pemain naturalisasi hanya satu. Kalau tidak, kapan pemain Indonesia akan bermain?" ucap Erick Thohir menjelaskan pembatasan tersebut.
Keputusan ini menuai kritik dari pemain naturalisasi Indonesia seperti Stefano Lilipaly, Marc Klok, dan Alberto Goncalves.
4. Sarasehan dengan Suporter
Erick Thohir juga menggelar agenda sarasehan dengan suporter Indonesia pada awal Maret lalu.
Erick sempat bertemu dengan Bonek, kelompok suporter Persebaya Surabaya, dan Aremania, suporter Arema FC.
Dalam kesempatan itu, Erick mendengar kritik dan saran dari suporter untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
Terkhusus Aremania, harapan khusus terkait korban Tragedi Kanjuruhan menjadi satu pokok pembahasan dengan Erick Thohir.
5. Pimpin Panitia Lokal Piala Dunia U-20 dan Tinjau Kesiapan Venue
Erick Thohir menjadi Ketua Panitia lokal (LOC) pada gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia pada Mei mendatang.
Erick pun langsung bergerak cepat menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder yang terkait untuk menyukseskan Piala Dunia U-20.
Mantan manajer tim basket Satria Muda Pertamina itu juga telah meninjau enam stadion yang akan menjadi venue pertandingan yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).
Ada beberapa catatan dari FIFA terkait kesiapan stadion yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Erick Thohir optimistis stadion akan siap saat turnamen dimulai.